Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kontaminan kembali ditemukan dalam vaksin Covid-19 Moderna di prefektur Gunma Jepang, dekat Tokyo, pada Minggu (29/8). Sebuah zat hitam kecil ditemukan dalam botol vaksin Moderna Inc, yang akhirnya mendorong prefektur itu untuk menangguhkan inokulasi menggunakan vaksin Moderna.
Pada Sabtu (28/8), Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, ada dua orang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Moderna. Setelah itu, pemerintah menangguhkan penggunaan vaksin tersebut dan kemudian ditemukan ada kontaminasi dalam vaksin Moderna tersebut.
Pemerintah Jepang telah mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi dan penangguhan itu adalah tindakan pencegahan. Penyebab kematian sedang diselidiki.
Pekan lalu, Jepang menghentikan penggunaan 1,63 juta dosis Moderna yang dikirim ke 863 pusat vaksinasi nasional, setelah distributor domestik, Takeda Pharmaceutical, menerima laporan kontaminan di beberapa botol.
Baca Juga: Dua orang meninggal di Jepang setelah mendapat suntikan vaksin Moderna
Perusahaan farmasi Moderna dan Spanyol Rovi, yang membotolkan vaksin Moderna untuk pasar selain Amerika Serikat, mengatakan pada saat itu bahwa kontaminasi dapat disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu lini produksi Rovi.
Vaksin yang dimaksud di Gunma ternyata berbeda dari jenis vaksin Moderna yang penggunaannya telah dihentikan, kata seorang pejabat di prefektur Gunma.
Vaksin dari lot yang sama telah diberikan kepada 4.575 orang di Gunma, tetapi prefektur tersebut tidak mendengar laporan tentang kesehatan yang buruk, kata pejabat itu.
Kontaminan juga ditemukan dalam vaksin Moderna di prefektur Okinawa yang berada di selatan Jepang.