Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KYIV. Pada hari Rabu, penembakan yang dilakukan oleh Rusia menewaskan 23 orang di Kherson, Ukraina selatan, yang meliputi sebuah hypermarket, stasiun kereta api, dan bangunan tempat tinggal.
Gubernur daerah tersebut mengungkapkan hal ini dan menyebut bahwa "Target musuh adalah tempat tinggal kita. Target mereka adalah nyawa kita, dan nyawa anak-anak kita," dalam sebuah video online pada Kamis.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengutuk serangan tersebut pada hari Rabu dan mengecam "jejak berdarah yang ditinggalkan Rusia dengan cangkangnya".
Baca Juga: Putin: Intelijen Barat Telah Membantu Ukraina Melakukan Sabotase
Gubernur Prokudin mengatakan bahwa ada 46 orang yang terluka dalam serangan tersebut. Korban tewas termasuk tiga insinyur yang berusaha memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan pada jaringan listrik dalam pemboman Rusia sebelumnya, kata pejabat setempat.
Koresponden Reuters di tempat kejadian melaporkan bahwa genangan darah dan tumpukan puing tergeletak di tanah di luar hypermarket Kherson setelah serangan itu.
Rusia belum memberikan komentar resmi tentang serangan di Kherson. Kherson adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diduga dianeksasi oleh Rusia pada September tahun lalu. Namun, Moskow membantah menargetkan warga sipil dalam invasinya ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.
Baca Juga: Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar MenJelang Peringatan Setahun Invasi
Banyak jendela pecah di stasiun kereta api dan tiga wanita yang sedang makan pada saat penyerangan mengatakan mereka berlindung di bawah meja.
Moskow telah meningkatkan serangan udara di Ukraina dalam beberapa hari terakhir ketika Kyiv bersiap untuk serangan balasan yang diperkirakan akan mencoba merebut kembali wilayah pendudukan di wilayah Kherson.
Pasukan Ukraina merebut kembali kota Kherson November lalu setelah hampir delapan bulan pendudukan. Namun, pasukan Rusia mundur hanya sejauh seberang Sungai Dnipro, dari mana mereka sekarang menyerang kota.
Baca Juga: Tentara Kurang, Vladimir Putin Diprediksi Bakal Lakukan Mobilisasi Lagi
Gubernur daerah Oleksandr Prokudin pada hari Rabu mengumumkan jam malam di kota Kherson yang berlangsung dari Jumat malam hingga Senin pagi karena alasan "penegakan hukum". Namun, dia tidak memberikan rincian lainnya.