Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Rabu (5/4) menuduh badan-badan intelijen Barat telah bekerja sama dengan Ukraina untuk melakukan tindakan sabotase. Kini Putin meminta para pejabatnya untuk menyiapkan tanggapan yang kuat.
"Ada alasan untuk percaya bahwa kemampuan negara pihak ketiga, dinas (intelijen) khusus Barat, terlibat dalam persiapan tindakan sabotase dan serangan teror," kata Putin kepada dewan keamanannya, seperti dikutip AP News.
Putin mengatakan ada empat provinsi di Ukraina, yang kini dikuasai Rusia, telah merasakan serangan Ukraina dan tindakan sabotase yang ditujukan untuk menakut-nakuti penduduk setempat.
Baca Juga: Kritik Keanggotaan Finlandia di NATO, Rusia: Itu adalah Kesalahan yang Bersejarah
Beberapa pejabat yang ditunjuk Moskow di provinsi-provinsi baru itu tewas dan terluka dalam serangkaian pemboman dan serangan lainnya.
Putin mendesak para pejabat untuk memperkuat upaya mengintegrasikan sepenuhnya empat provinsi ke dalam Rusia dan untuk melindungi penduduk mereka dari serangan Ukraina.
"Mereka harus melihat dan merasakan bahwa negara kita yang besar sangat mendukung mereka dan kita akan melakukan segalanya untuk melindungi mereka," lanjut Putin.
Baca Juga: Finlandia Gabung NATO, Rusia Siap Menumpuk Militer di Barat Laut
Setelah gagal merebut Kyiv pada minggu-minggu awal perang di Ukraina, Rusia memfokuskan upaya militernya untuk menguasai Donbas, pusat industri Ukraina. Wilayah tersebut mencakup dua provinsi yang kini telah dianeksasi, Donetsk dan Luhansk.
Militer Rusia juga berhasil merebut provinsi Kherson dan bagian dari provinsi Zaporizhzhia di Ukraina selatan pada awal konflik.
Sayangnya, Rusia terpaksa menarik pasukannya dari kota Kherson dan daerah terdekat di tepi barat Sungai Dnieper pada bulan November karena mendapat serangan balasan yang kuat dari Ukraina.