kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

AS Sebut Kelompok Pro Ukraina Melakukan Sabotase Terhadap Pipa Gas Nord Stream


Rabu, 08 Maret 2023 / 00:16 WIB
AS Sebut Kelompok Pro Ukraina Melakukan Sabotase Terhadap Pipa Gas Nord Stream
ILUSTRASI. Kebocoran gas di Nord Stream 2 terlihat dari pesawat pencegat F-16 Denmark di Bornholm, Denmark 27 September 2022. Komando Pertahanan Denmark/Forsvaret Ritzau Scanpix/via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Intel baru yang ditinjau oleh pejabat AS menunjukkan bahwa sebuah kelompok pro-Ukraina yang kemungkinan terdiri dari warga Ukraina atau Rusia melakukan serangan terhadap pipa gas Nord Stream tahun lalu, tetapi intel ini tidak memiliki kesimpulan pasti, dilaporkan oleh New York Times pada hari Selasa.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy atau pejabat teratasnya terlibat dalam serangan tersebut, atau bahwa para pelaku melakukan aksi atas arahan pejabat pemerintah Ukraina manapun, demikian dikutip oleh koran tersebut dari pejabat AS.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan tersebut, dan pejabat AS tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Wakil dari Kyiv dan Moscow juga tidak dapat dihubungi segera.

Baca Juga: Penyerangan Bom Pipa Laut Nord Stream Disinyalir Ulah Tentara AS

Amerika Serikat dan NATO menyebut serangan pada pipa yang memuntahkan gas ke Laut Baltik pada September 2022 sebagai "aksi sabotase," sementara Moscow menyalahkan Barat. Tidak ada pihak yang memberikan bukti.

Dibangun oleh Gazprom (GAZP.MM) yang dikendalikan oleh negara Rusia, pipa gas Nord Stream menghubungkan Rusia dan Jerman. Pipa tersebut menjadi pusat perhatian selama invasi Rusia terhadap tetangga Ukraina. Wakil dari Gazprom juga tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Tinjauan intel ini menunjukkan bahwa mereka yang melakukan serangan menentang Presiden Rusia Vladimir Putin "tetapi tidak menjelaskan siapa anggota kelompok tersebut, atau siapa yang mengarahkan atau membayar operasi," tulis The Times.

"Pejabat AS menolak untuk mengungkapkan sifat intel, bagaimana itu diperoleh, atau rincian kekuatan bukti yang terkandung di dalamnya. Mereka mengatakan bahwa tidak ada kesimpulan pasti tentang hal itu," tambahnya, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Perdagangan Gas Antara Moskow dan Eropa Selama Puluhan Tahun Hancur Berantakan

"Pejabat yang telah meninjau intel mengatakan bahwa mereka percaya pelaku sabotase kemungkinan besar adalah warga Ukraina atau Rusia, atau beberapa kombinasi dari keduanya. Pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada warga negara Amerika atau Inggris yang terlibat," menurut laporan The Times.

Negara-negara Eropa tempat pipa ini berjalan sedang melakukan investigasi, dan Departemen Luar Negeri AS telah mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam penyelidikan tersebut dan mempercayakannya kepada negara-negara tersebut.

Bulan lalu, Rusia memanggil Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelidiki secara independen.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×