Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MORBI. Korban tewas akibat runtuhnya jembatan gantung di India naik menjadi 134 orang pada hari Senin (31/10). Tragedi ini adalah salah satu kecelakaan paling mematikan di negara itu dalam 10 tahun terakhir.
"Jumlah korban tewas dalam insiden runtuhnya jembatan itu mencapai 134 orang. Operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut. Jumlah korban bisa bertambah," kata pejabat senior, NK Muchtar, seperti dikutip Reuters.
Lebih lanjut, Muchtar menyampaikan bahwa personel angkatan bersenjata bersama dengan manajemen bencana nasional dan tim darurat dari distrik terdekat juga dikerahkan untuk melacak orang hilang dan membantu operasi penyelamatan.
VVN Prasanna Kumar, seorang perwira senior tim penanggulangan bencana nasional, juga telah menugaskan tim penyelam untuk mencari mayat di sungai yang keruh.
Baca Juga: Presiden Korsel Umumkan Masa Berkabung Pasca Pesta Halloween yang Tewaskan 151 Orang
Jembatan tua yang terletak di atas Sungai Macchu, kota Morbu, itu runtuh pada Minggu (30/10) malam. Sekitar 400 membeli tiket untuk naik ke jembatan untuk merayakan festival Diwali dan Chhath Puja.
Jembatan sepanjang 230 meter itu dibangun selama pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1877. Jembatan itu runtuh kurang dari sepekan setelah dibuka kembali pasca renovasi.
Untuk sementara kepolisian mendaftarkan kasus pidana terhadap orang yang tidak disebutkan namanya yang bertanggung jawab atas renovasi, pemeliharaan, dan pengelolaan jembatan.
Baca Juga: Dunia Berduka: Halloween Korsel, Bom Kembar Somalia, Hingga Jembatan Rubuh India
Pembuat peralatan listrik yang berbasis di Gujarat, Oreva, jadi salah satu pihak yang bertanggung jawab untuk memelihara jembatan.
Pemerintah kini telah membentuk tim beranggotakan lima orang untuk menyelidiki bencana tersebut.
"Di masa duka ini, pemerintah ada bersama keluarga yang ditinggalkan dalam segala hal. Pemerintah Gujarat melakukan operasi bantuan dan penyelamatan sejak kemarin. Pemerintah pusat juga memberikan semua bantuan kepada pemerintah negara bagian," kata Perdana Menteri India, Narendra Modi.
