kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Korea Selatan usut dugaan kolusi penetapan bunga


Kamis, 19 Juli 2012 / 10:23 WIB
Korea Selatan usut dugaan kolusi penetapan bunga
ILUSTRASI. Kontan - Kominfo Kilas Kementerian Online


Reporter: Menur Asri Kuning | Editor: Edy Can

SEOUL. Regulator keuangan Korea Selatan mulai mengusut dugaan kecurangan pengaturan suku bunga kredit yang dilakukan beberapa bank. Perusahaan broker juga turut menjadi target pemeriksaan.

Komisi Perdagangan Usaha Korea Selatan (Fair Trade Commission) mencurigai adanya praktik kolusi dalam penetapan suku bunga kredit itu. Bank-bank yang dicurigai yakni Kookmin, Shinhan, Woori dan Hana Bank.

Investigasi ini dipicu sejak skandal manipulasi Libor yang melibatkan Barclays terungkap. Saat ini otoritas Amerika Serikat dan Inggris sedang mengusut keterlibatan bank-bank lainnya.

Penetapan suku bunga kredit di Korea Selatan berdasarkan tingkat suku bunga sertifikat deposito (CD). Catatan saja, sertifikat deposito ini adalah tabungan dengan suku bunga tetap dan bisa dijual bank setelah jatuh tempo. enjualannya dilakukan oleh broker di pasar sekunder.

"Jika investigasi ini menemukan adanya praktik kolusi maka harus ada denda yang signifikan. Kendati tidak ditemukan praktik kolusi, motif investigasi yang dilakukan pemerintah adalah menurunkan suku bunga pinjaman," kata analis Taurus Andy Lee.

Pemerintah Korea Selatan mulai khawatir dengan jumlah utang warganya. Ini lantaran bisa menjadi masalah di tengah pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang mulai melamban.

Akibat investigasi ini, saham keempat bank yang dicurigai menurun lebih dari 2%. Saham Hana turun dengan 2,7%. Sayangnya, bank-bank yang sedang di nvestigasi tersebut menolak berkomentar terkait dengan penyelidikan ini.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×