kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korea Utara bersedia tanggapi permintaan AS jika sejumlah syarat ini terpenuhi


Kamis, 18 Maret 2021 / 13:17 WIB
Korea Utara bersedia tanggapi permintaan AS jika sejumlah syarat ini terpenuhi
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelum obrolan empat mata mereka selama KTT di Hanoi, Vietnam, 27 Februari 2019.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Korea Utara belum sekalipun menerima permintaan Amerika Serikat atau AS untuk berdialog sejak Presiden Joe Biden memerintah. Sejumlah syarat kini disampaikan diplomat Korea Utara agar dialog bisa tercapai.

Dilansir dari Yonhap, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui menyampaikan satu syarat agar negaranya bersedia berdialog dengan AS, yaitu jika Washington mencabut kebijakan bermusuhan terhadap Pyongyang.

Pernyataan itu keluar saat Menteri Luar Negeri serta Menteri Pertahanan AS berada di Seoul, Korea Selatan, untuk mengoordinasikan pendekatan bersama terhadap Korea Utara dan membahas masalah aliansi lainnya.

"Tidak akan ada kontak atau pembicaraan antara AS-Korea Utara kecuali AS mencabut kebijakan yang tidak ramah kepada kami, dan kami akan terus mengabaikan upayanya untuk menghubungi kami," kata Choe dalam pernyataan resmi yang dirilis KCNA, Kamis (18/3).

Lebih lanjut Choe menegaskan, kedua negara harus menghilangkan batasan dan mengatur suasana, di mana kedua belah pihak dapat duduk bertatap muka dalam kondisi yang adil.

Baca Juga: Berurusan dengan Korea Utara, AS siapkan tekanan dan opsi diplomatik

Choe juga membenarkan kabar bahwa AS telah melakukan beberapa upaya untuk menghubungi Korea Utara melalui berbagai saluran sejak pertengahan Februari.  

"Kami telah memperjelas, kami akan berurusan dengan AS berdasarkan prinsip menjawab kekerasan dengan ketangguhan dan niat baik dalam bentuk kebaikan," tambahnya.

Diplomat Korea Utara tersebut juga memperingatkan, mereka tidak akan memberikan kesempatan lagi untuk pembicaraan terkait nuklir, seperti KTT Singapura 2018 dan KTT Hanoi 2019, yang berakhir tanpa hasil.

Tidak lupa, ia juga mengkritik Pemerintahan Joe Biden karena justru mengemukakan kemungkinan adanya sanksi tambahan serta tekanan baru lainnya terhadap Korea Utara.

Korea Selatan yang merupakan sekutu AS serta rival terdekat Korea Utara turut mendapat kecaman. Awal pekan ini Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un, mengecam Korea Selatan karena terus melanjutkan latihan militer dan mengancam akan membatalkan pakta militer pengurangan ketegangan 2018.

Bahkan secara tegas ia memperingatkan AS agar tidak "menyebabkan bau busuk" jika ingin tidur dengan tenang selama empat tahun ke depan.

Selanjutnya: Adik Kim Jong Un: Lebih baik Biden tak lakukan hal-hal yang mencegahnya tidur nyenyak



TERBARU

[X]
×