kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Korporasi besar menyusun langkah untuk menangkal kebijakan Trump


Minggu, 22 Juli 2018 / 11:00 WIB
Korporasi besar menyusun langkah untuk menangkal kebijakan Trump


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perusahaan besar yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) mulai dari Amazon.com Inc hingga Toyota Motor Corp dan Alcoa Corp tengah memutar otak untuk melawan kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump dan untuk membatalkan tarif baru.

Perusahaan-perusahaan ini berusaha untuk menghindari konfrontasi dengan Presiden AS Donald Trump. Tapi, korporasi-korporasi besar ini ingin mengerahkan sebanyak mungkin pengaruh agar Trump membatalkan kebijakan yang ingin menerapkan tarif pada berbagai barang impor.

Sumber Reuters mengungkapkan, Amazon, sedang membahas kampanye iklan di seluruh industri dan melakukan lobi yang lebih luas kepada pemerintah AS. Peritel dan perusahaan cloud-computing online terbesar di dunia ini dapat dirugikan oleh tarif atas barang-barang yang dijual secara online dan komponen untuk pusat datanya.

Sementara, Toyota Motor North America menerbangkan pekerja ke Washington untuk aksi demonstrasi di depan gedung parlemen AS atau Capitol Hill. Anak perusahaan Toyota Jepang ini dapat menderita jika Trump memberlakukan tarif pada kendaraan dan suku cadang yang diimpor. Sebelumnya kepala unit-unit yang ada di Toyota Motor North America telah bertemu dengan beberapa anggota Kongres AS dalam beberapa minggu terakhir untuk membahas dampak potensial dari tarif.

Eksekutif General Motors Co juga telah mengadakan pertemuan dengan pemerintah dan Kongres selama setahun terakhir untuk menyuarakan kekhawatirannya tentang masalah perdagangan. Perusahaan otomotif ini dapat merugi bila Trump menarik AS keluar dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) atau jika Trump mengenakan tarif otomotif. 

Juni lalu, General Motors telah mengeluarkan pernyataan bahwa jika Trump mengenakan tarif pada industri mobil, maka hal tersebut akan mengarah pada penurunan kehadiran produksi General Motors baik di AS maupun di luar negeri. Produsen mobil AS terbesar ini dikabarkan akan merekrut mantan wakil direktur National Economic Council dan penasihat pada urusan ekonomi internasional Trump, Everett Eissenstat, yang meninggalkan Gedung Putih awal bulan ini.

Eissenstat akan memimpin upaya kebijakan publik General Motors dalam menekan Trump. Terkait kabar ini General Motors tidak menyangkal pihaknya telah mendekati Eissenstat, namun mengenai telah disewanya Eissenstat, para eksekutif General Motors enggan berkomentar lebih jauh.

Selain Amazon, Toyota dan General Motors, perusahaan-perusahaan yang sudah terdampak tarif impor baja dan aluminium yang mulai berlaku pada bulan Juni, juga mendorong agar kebijakan tarif dibatalkan. Namun, upaya-upaya perusahaan ini tidak terlalu diekspose.

Kepala eksekutif Alcoa mengungkapkan bahwa produsen aluminium berdikusi aktif dengan pemerintah AS, Departemen Perdagangan dan anggota Kongres tentang penghapusan tarif atau mendapatkan pengecualian untuk aluminium Kanada.

Karena kebijakan tarif baja dan aluminium ini, Alcoa mengeluarkan biaya tambahan US$ 14 juta per bulan, terutama dari tarif yang dikenakan pada aluminium yang diimpor dari Kanada, pemasok terbesarnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×