kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.005   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.259   -66,16   -0,90%
  • KOMPAS100 1.096   -11,59   -1,05%
  • LQ45 862   -3,97   -0,46%
  • ISSI 222   -3,48   -1,55%
  • IDX30 441   -2,55   -0,58%
  • IDXHIDIV20 531   -2,60   -0,49%
  • IDX80 125   -1,44   -1,14%
  • IDXV30 131   -0,72   -0,55%
  • IDXQ30 146   -0,67   -0,45%

Korut dapat melenyapkan angkatan bersenjata Korsel dengan 60 senjata nuklir


Senin, 26 April 2021 / 08:49 WIB
Korut dapat melenyapkan angkatan bersenjata Korsel dengan 60 senjata nuklir
ILUSTRASI. Sebuah laporan terbaru mengklaim, Korea Utara bisa mengumpulkan hampir 250 senjata nuklir dan puluhan rudal balistik antarbenua pada tahun 2027. KCNA/via REUTERS


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kajian Asan Institute for Policy menyarankan AS dan Korea Selatan untuk mulai mengerahkan senjata nuklir taktis di Korea Selatan untuk mempertahankan diri dari ancaman yang berkembang ini.

Saat ini, Korea Utara diperkirakan memiliki 67 hingga 116 senjata nuklir.

Persediaan yang mengkhawatirkan ini diperkirakan akan bertambah 12 hingga 18 senjata per tahun.

Rezim Kim Jong un terakhir kali melakukan uji coba rudal antarbenua jarak jauh pada tahun 2017.

Tetapi dalam upaya untuk menguji tanggapan rezim Biden baru di Gedung Putih, Korea Utara meluncurkan sepasang rudal balistik jarak pendek bulan lalu.

Baca Juga: Korea Utara mulai longgarkan pembatasan, ekspor China melesat tajam

Peluncuran rudal melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa tetapi gagal menarik kemarahan presiden AS yang baru.

Kantor berita negara Korea Utara KCNA mengutip seorang pejabat senior Ri yang menyatakan bahwa pengembangan rudal baru sangat penting dalam memperkuat kekuatan militer negara dan mencegah segala macam ancaman militer yang ada di Semenanjung Korea.

Tapi Biden relatif tidak tergerak oleh peluncuran dua rudal jarak pendek ke Laut Jepang.

Baca Juga: Bela Kim Jong Un, Donald Trump: Saya suka dia dan dia suka saya

Pada konferensi pers di akhir Maret, Biden berkata: “Kami sedang berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami. Dan akan ada tanggapan jika mereka memilih untuk melakukan eskalasi."

"Tapi saya juga siap untuk beberapa bentuk diplomasi, tetapi itu harus dikondisikan pada hasil akhir denuklirisasi," jelas Biden.

Selanjutnya: Sanksi perdagangan Jepang ke Korea Utara resmi diperpanjang 2 tahun



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×