kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kota Chengdu Lockdown 4 Hari karena COVID-19, 21,2 Juta Penduduk Terkena Dampak


Jumat, 02 September 2022 / 06:26 WIB
Kota Chengdu Lockdown 4 Hari karena COVID-19, 21,2 Juta Penduduk Terkena Dampak
ILUSTRASI. Kota Chengdu mengumumkan lockdown alias penguncian 21,2 juta penduduknya saat meluncurkan empat hari pengujian COVID-19. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Kota metropolitan Chengdu di barat daya China mengumumkan lockdown alias penguncian 21,2 juta penduduknya saat meluncurkan empat hari pengujian COVID-19 di seluruh kota. Langkah ini dilakukan saat sejumlah kota terpadat dan penting secara ekonomi di negara itu memerangi wabah COVID-19.

Reuters memberitakan, penduduk Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan, diperintahkan untuk tinggal di rumah mulai pukul 6 sore. Pemerintah kota dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis mengatakan, setiap rumah tangga diizinkan mengirim satu orang per hari untuk berbelanja kebutuhan pokok.

Chengdu, yang melaporkan 157 infeksi menular dalam negeri pada hari Rabu, adalah kota terbesar di China yang dikunci sejak penguncian Shanghai pada April dan Mei. Masih belum jelas apakah penguncian akan dicabut setelah pengujian massal berakhir pada hari Minggu.

Kota-kota besar lainnya termasuk Shenzhen di selatan dan Dalian di timur laut juga telah meningkatkan pembatasan COVID-19 minggu ini, mulai dari persyaratan kerja dari rumah hingga penutupan bisnis hiburan di beberapa distrik.

Langkah tersebut membatasi aktivitas puluhan juta orang, mengintensifkan tantangan bagi China untuk meminimalkan dampak ekonomi dari kebijakan COVID "nol dinamis" yang telah membuat perbatasan China sebagian besar tertutup bagi pengunjung internasional. Kebijakan ini juga membuat China berbeda dengan negara lain yang kini mencoba untuk hidup dengan virus corona.

Penguncian Chengdu memicu kepanikan pembelian kebutuhan pokok di antara penduduk.

"Saya menunggu dalam antrian yang sangat panjang untuk mendapatkan bahan makanan di dekat rumah saya," kata insinyur berusia 28 tahun Kya Zhang.

Zhang menambahkan bahwa dia khawatir tentang akses ke makanan segar jika penguncian diperpanjang.

Ekonom Hwabao Trust Nie Wen mengatakan bahwa karena Chengdu bertindak cepat untuk melakukan penguncian, sehingga kecil kemungkinan untuk melihat pengulangan penguncian selama dua bulan seperti yang terjadi di Shanghai.

Karyawan yang tidak memiliki posisi penting di Chengdu diminta untuk bekerja dari rumah dan penduduk didesak untuk tidak meninggalkan kota kecuali diperlukan. 
Penghuni yang harus meninggalkan kompleks perumahan mereka untuk kunjungan rumah sakit atau kebutuhan khusus lainnya harus mendapatkan persetujuan dari staf lingkungan.

Perusahaan industri yang bergerak di bidang manufaktur penting dan mampu mengelola di kampus tertutup dibebaskan dari persyaratan kerja dari rumah.

Volvo Cars Swedia mengatakan akan menutup sementara pabriknya di Chengdu.

Sementara itu, menurut data Flight Master, penerbangan ke dan dari Chengdu secara dramatis dibatasi. Pada pukul 10 pagi waktu setempat (0200 GMT) pada hari Kamis, data Flight Master menunjukkan 398 penerbangan telah dibatalkan di Bandara Shuangliu di Chengdu, dengan tingkat pembatalan 62%. 




TERBARU

[X]
×