kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kremlin: Negara-Negara Barat Menghalangi Ukraina untuk Membicarakan Perdamaian


Senin, 04 Juli 2022 / 13:18 WIB
Kremlin: Negara-Negara Barat Menghalangi Ukraina untuk Membicarakan Perdamaian
ILUSTRASI. Bendera Rusia dan Ukraina.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada Minggu (3/7) menyebut, saat ini negara-negara Barat masih menginginkan perang di Ukraina berlanjut. Mereka, yang dimotori AS, disebut menghalangi Ukraina untuk membicarakan perdamaian.

"Ini adalah waktu di mana negara-negara Barat bertaruh untuk melanjutkan perang. Ini berarti, negara-negara Barat, di bawah kepemimpinan Washington, tidak mengizinkan Ukraina untuk berpikir atau berbicara tentang perdamaian," ungkap Peskov, seperti dikutip TASS.

Pada kesempatan yang sama, pejabat Kremlin itu juga mengatakan, cepat atau lambat Barat kemungkinan akan meminta Ukraina untuk melanjutkan negosiasi.

Namun, untuk saat ini Peskov percaya, akal sehat Barat belum muncul dan belum akan mengupayakan pembicaraan damai.

Baca Juga: Presiden Ukraina Kembali Meminta Bantuan Senjata, Kini Akui Butuh Senjata Anti-Rudal

"Sekarang permintaan inisiatif untuk menenangkan situasi telah menurun. Cepat atau lambat akal sehat di Barat akan menang, dan sekali lagi giliran negosiasi akan datang," lanjut Peskov.

Dalam wawancaranya dengan kanal televisi Rossiya-1, Peskov meminta Ukraina harus memahami kondisi Rusia sebelum proses negosiasi dilanjutkan.

"Kami akan Setuju dengan mereka. Duduk di meja (perundingan). Dan, sahkan saja dokumen yang sudah disepakati dalam banyak," katanya.

Baca Juga: Australia Janji Kirimkan Kendaraan Lapis Baja dan Drone ke Ukraina

Menurut Peskov, para pemimpin negara Eropa kerap kali tidak memiliki kekuatan untuk membimbing dirinya sendiri atas dasar kepentingan negaranya. Mereka dinilai akan terus bergerak secara kolektif oleh mitra mereka di Barat.

Di sisi lain, Peskov masih berharap negara-negara Eropa mau bergerak sendiri sesuai dengan tujuan negara meraka. Komentar ini terkait perbedaan pendapat di antara negara anggota G20 tentang kehadiran Rusia pada KTT di Indonesia pada November mendatang.

"Para pemimpin Eropa, mereka masih memiliki negara sendiri dengan kepentingan sendiri. Mereka sebenarnya bisa memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Kami melihat ini dengan sangat baik," ujar Peskov.




TERBARU

[X]
×