Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Bulan lalu, kapal perang Inggris dilaporkan memasuki wilayah laut dekat Krimea yang membuat Rusia cukup meradang. Bagi Kremlin, tindakan tersebut merupakan bentuk provokasi yang perlu ditanggapi dengan keras.
Juru bicara pemerintahan di Kremlin, Dmitry Peskov, pada hari Minggu (4/7) mengatakan insiden itu adalah provokasi yang direncanakan dengan baik. Reaksi sang presiden, Vladimir Putin, juga cukup menunjukkan bagaimana Rusia akan bersikap ke depannya.
Melansir Reuters, Putin pada hari Rabu (30/6) mengatakan bahwa Rusia bisa saja menenggelamkan kapal perang tersebut.
Ketiga kapal Inggris terlacak masuk ke Krimea, pasukan Angkatan Laut Rusia melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di jalur kapal perang untuk mengusirnya keluar dari perairan.
"Badan intelijen kita tentu tahu siapa yang mengambil keputusan itu. Tentu saja inti dari operasi semacam itu direncanakan oleh rekan-rekan mereka," ungkap Peskov.
Baca Juga: Fregat berpeluru kendali Belanda masuki Laut Hitam, Rusia awasi ketat
Rusia jelas mencurigai NATO yang ada di balik meningkatnya aktivitas negara barat di Laut Hitam sekitar Krimea. Putin juga sempat melemparkan tuduhan bahwa Washington dan London telah merencanakan aksi tersebut bersama-sama.
Peskov mengatakan NATO adalah elemen destabilisasi yang menyebabkan konfrontasi, tetapi Rusia tetap terbuka untuk berdialog dengan badan tersebut.
Ketegangan meningkat ketika Ukraina dan negara-negara NATO mengadakan latihan militer di Laut Hitam, yang terus dipantau oleh Armada Laut Hitam Rusia.
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan Inggris, serta sebagian besar negara di dunia, mengakui semenanjung Laut Hitam sebagai bagian dari Ukraina, bukan Rusia.
Dalam komentarnya hari Rabu, Putin menekankan bahwa Rusia akan mengebom kapal Angkatan Laut Inggris di Laut Hitam jika terjadi tindakan provokatif lebih lanjut oleh angkatan laut Inggris di dekat Krimea yang dijaga ketat.