Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura akan mengambil tiga langkah antispasi untuk menjaga pasokan energi di tengah gangguan global yang telah mendorong harga ke level tertinggi baru.
Fasilitas bahan bakar siaga akan didirikan untuk perusahaan pembangkit listrik (genco) guna mereka gunakan jika diperlukan, Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) mengatakan pada Selasa (19/10).
"Kami bekerjasama dengan semua genco untuk melacak tingkat pasokan bahan bakar dan kapasitas pembangkit mereka," kata EMA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia.
"Dan, akan menyediakan bahan bakar siaga kepada mereka jika pasokan gas terpengaruh atau ada kebutuhan untuk memastikan pasokan listrik yang bisa diandalkan untuk konsumen di Singapura," ujar EMA.
Baca Juga: Lonjakan harga setrum jadi tekanan besar bagi pengecer listrik Singapura
EMA menyatakan, telah menginformasikan gencos untuk mengontrak bahan bakar yang cukup untuk pembangkit listrik, setidaknya guna memenuhi permintaan pelanggan ritel mereka.
Gencos yang ingin menjual kelebihan pasokan gas mereka untuk memberikan hak penawaran pertama kepada genco lain, sebelum mereka mengalihkan atau menjual kelebihan gas tersebut ke pihak lain.
Desak konsumen untuk menghemat energi
Terakhir, gencos akan diarahkan untuk menghasilkan listrik menggunakan bahan bakar dari fasilitas siaga jika diperlukan, untuk menjaga stabilitas sistem kelistrikan Singapura.
Baca Juga: Pengecer listrik Singapura bertumbangan, tak kuat hadapi gejolak pasar setrum
"Langkah-langkah antisipasi ini luar biasa tetapi perlu untuk mengamankan pasokan bahan bakar dan listrik kami. Kami akan meninjau, apakah tindakan ini masih diperlukan pada 31 Maret 2022," kata EMA.
"Selama periode ini, kami mendesak konsumen untuk menghemat energi jika memungkinkan. EMA akan terus memantau perkembangan di sektor energi global dan domestik dengan cermat, dan akan memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut jika diperlukan," imbuh EMA.
EMA mencatat, pekan lalu keadaan "luar biasa" di pasar energi telah menyebabkan beberapa pengecer listrik berhenti beroperasi.
Ohm Energy dan iSwitch telah mengumumkan bahwa mereka keluar dari pasar Singapura. Sementara Union Power mengatakan pada Senin (18/10), mereka mengurangi 850 akun pelanggan di tengah harga energi yang tinggi.