kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.755   29,00   0,17%
  • IDX 8.427   56,62   0,68%
  • KOMPAS100 1.169   9,17   0,79%
  • LQ45 851   7,06   0,84%
  • ISSI 295   1,58   0,54%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 513   4,17   0,82%
  • IDX80 132   1,00   0,76%
  • IDXV30 137   0,65   0,47%
  • IDXQ30 142   1,26   0,90%

Krisis Taiwan: Jepang Berupaya Redakan Ketegangan dengan China


Senin, 17 November 2025 / 09:21 WIB
Krisis Taiwan: Jepang Berupaya Redakan Ketegangan dengan China
ILUSTRASI. Bendera nasional China dan Taiwan ditampilkan di samping pesawat militer dalam ilustrasi yang diambil 9 April 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Seorang diplomat senior Jepang akan bertolak ke China pada Senin (17/11/2025), menurut laporan media Jepang, di tengah upaya Tokyo meredakan ketegangan diplomatik terkait isu Taiwan yang belakangan memperburuk hubungan kedua negara bertetangga di Asia Timur itu.

Ketegangan memuncak setelah Perdana Menteri Sanae Takaichi mengatakan kepada parlemen bahwa serangan China terhadap Taiwan dapat mengancam kelangsungan hidup Jepang dan berpotensi memicu respons militer.

Baca Juga: Vatican Kembalikan Artefak Asli Kanada Sebagai Langkah Rekonsiliasi

Pernyataan tersebut selama ini dihindari oleh para pejabat Jepang karena dikhawatirkan memprovokasi Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.

Masaaki Kanai, Direktur Jenderal Biro Asia dan Oseania di Kementerian Luar Negeri Jepang, dilaporkan akan bertemu dengan mitranya dari China, Liu Jinsong.

Kanai disebut akan menjelaskan bahwa pernyataan Takaichi bukan sinyal perubahan kebijakan keamanan Jepang, serta mendesak China agar menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk hubungan bilateral.

Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan belum dapat mengonfirmasi apakah Kanai benar-benar akan melakukan perjalanan tersebut.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Senin (17/11) Pagi: Brent ke US$63,81 & WTI ke US$59,50

Pada Jumat lalu, Beijing memperingatkan bahwa Jepang akan menghadapi “kekalahan militer yang menghancurkan” jika ikut campur dalam isu Taiwan, serta memanggil duta besar Jepang untuk menyampaikan “protes keras”.

China juga mengimbau warganya agar tidak bepergian ke Jepang, memicu kekhawatiran akan turunnya bisnis sektor pariwisata Jepang.

Media yang terafiliasi pemerintah China terus melancarkan kritik terhadap PM Takaichi pada Senin.

“Pernyataan berbahaya Takaichi, yang telah menyentuh sensitivitas berbagai pihak, bukan hanya tindakan sembrono secara strategis tetapi juga provokasi yang disengaja,” tulis People’s Daily, koran resmi Partai Komunis China, dalam sebuah editorial.

Baca Juga: Dolar Menguat Tipis Senin (17/11) Pagi, Menanti Rilis Data Ekonomi AS yang Tertunda

Menurut Takahide Kiuchi, ekonom eksekutif di Nomura Research Institute, penurunan jumlah wisatawan China serupa dengan penurunan 25% yang terjadi pada sengketa diplomatik tahun 2012 dapat menimbulkan kerugian ekonomi signifikan bagi Jepang.

“Penurunan jumlah wisatawan pada skala ini dapat menekan pertumbuhan hingga lebih dari setengah tingkat pertumbuhan tahunan Jepang,” ujarnya.

Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun (17 November 2025)?

Menarik Dibaca: Promo KFC Petoook Duo sampai Januari 2026, Makan Berdua Mulai Rp 18.000-an Per Orang




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×