Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya rekonsiliasi antara Vatikan dan komunitas adat Kanada memasuki babak baru.
Vatikan resmi menyerahkan kembali puluhan artefak bersejarah milik masyarakat adat Kanada, sebuah langkah simbolis yang dianggap penting dalam memulihkan hubungan setelah tragedi sekolah asrama Katolik di masa lalu.
Vatikan pada Sabtu (15/11) mengembalikan 62 artefak buday kepada para uskup Katolik Kanada. Dalam pernyataannya, Vatikan menyebut pengembalian ini sebagai “tanda nyata dialog, rasa hormat, dan persaudaraan”.
Baca Juga: Kanada Bakal Beri Bantuan Finansial Bagi Produsen Aluminium Terdampak Tarif AS
Penyerahan dilakukan setelah pertemuan antara Paus Leo dan perwakilan Konferensi Waligereja Kanada (CCCB), termasuk ketuanya, Uskup Pierre Goudreault.
CCCB menyatakan akan segera menyerahkan artefak tersebut kepada National Indigenous Organizations (NIOs), yang kemudian bertugas mengembalikan benda-benda itu ke komunitas adat asalnya.
Artefak tersebut awalnya dikirim oleh para misionaris Katolik ke Roma untuk pameran tahun 1925 yang digagas Paus Pius XI.
Lebih dari 100.000 objek dipamerkan kala itu, hampir setengahnya kemudian menjadi bagian dari Museum Etnologi Misionaris yang pada 1970-an dipindahkan ke Museum Vatikan.
Baca Juga: Kanada Batalkan Pajak Layanan Digital Demi Melancarkan Perundingan Dagang dengan AS
Pengembalian artefak ini menjadi bagian dari rangkaian dialog panjang antara Vatikan dan pemimpin masyarakat adat Kanada.
Pada 2022, Paus Fransiskus yang kini telah wafat telah menyampaikan permintaan maaf bersejarah kepada masyarakat adat atas peran Gereja Katolik dalam sistem residential schools, tempat banyak anak mengalami kekerasan dan dikuburkan di makam tak bertanda.
Menteri Luar Negeri Kanada, Anita Anand, menyambut baik keputusan Vatikan tersebut.
“Ini langkah penting yang menghormati kekayaan budaya masyarakat adat, sekaligus memperkuat upaya menuju kebenaran, keadilan, dan rekonsiliasi,” tulisnya di platform X.












