Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - OTTAWA. Kanada berupaya memperluas pasar ekspornya ke Asia Tenggara dengan menandatangani perjanjian dagang komprehensif bersama Indonesia.
Menteri Perdagangan Internasional Kanada Maninder Sidhu mengatakan, perjanjian itu akan membuka akses bebas bea untuk hingga 95% ekspor Kanada ke Indonesia dalam 8 hingga 12 bulan ke depan.
Baca Juga: Kesepakatan IEU-CEPA Diteken, Apindo Optimistis Buka Banyak Lapangan Pekerjaan
Kesepakatan bernama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) tersebut menjadi perjanjian perdagangan pertama Kanada di kawasan Indo-Pasifik sejak Perdana Menteri Mark Carney menjabat awal tahun ini.
Carney sebelumnya berjanji untuk mengurangi ketergantungan Kanada pada pasar Amerika Serikat.
“Saya melihat banyak peluang di sektor pertanian, energi, telekomunikasi, pertahanan, hingga kedirgantaraan,” ujar Sidhu dalam wawancara, Selasa (23/9/2025).
Sidhu juga menyebut Indonesia tengah “serius mempertimbangkan” penggunaan reaktor modular kecil (SMR) asal Kanada, sebuah teknologi nuklir baru yang berukuran relatif kompak.
Baca Juga: IEU-CEPA Diteken, Perdagangan RI-Uni Eropa Diproyeksi Tembus US$ 60 Miliar
Potensi Lonjakan Perdagangan Bilateral
Sidhu optimistis perjanjian ini dapat diratifikasi oleh kedua pemerintah dalam waktu kurang dari satu tahun. Ia memperkirakan nilai perdagangan bilateral Kanada–Indonesia bisa berlipat ganda dalam enam tahun ke depan.
Saat ini, Indonesia memang belum termasuk dalam 10 besar mitra dagang Kanada. Total perdagangan kedua negara tahun lalu hanya mencapai sedikit di atas C$5 miliar (US$3,6 miliar), jauh tertinggal dibanding Amerika Serikat yang mencatat lebih dari C$1 triliun.
Meski begitu, Indonesia merupakan pasar ekspor terbesar Kanada di Asia Tenggara. Sidhu menyebut hal ini memberikan Kanada pintu masuk strategis menuju kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Selain Indonesia, Kanada juga berencana segera menjajaki kesepakatan dengan Filipina, serta membuka peluang dengan Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang.
Baca Juga: Perjanjian IEU CEPA, Ekspor Uni Eropa ke Indonesia Lebih Hemat € 600 Juta
Hubungan Kanada–China Mencair
Sidhu menambahkan bahwa dirinya kemungkinan akan berkunjung ke China pada November mendatang, sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan dagang yang selama ini membebani sejumlah sektor penting di kedua negara.
Perdana Menteri Carney pada Selasa mengatakan telah melakukan pembicaraan dagang “konstruktif” dengan PM China Li Qiang, dan berharap dialog bisa terus diperdalam.
“Kami ingin memastikan keterlibatan di semua level. Di masa lalu, keterlibatan itu tidak terjadi,” kata Sidhu.
Di luar itu, Kanada juga berniat mempererat hubungan ekonomi dengan India, meski diskusi masih berada pada tahap awal.