Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MONTREAL. Pemerintah Kanada mempertimbangkan pemberian bantuan finansial kepada produsen aluminium besar seperti Rio Tinto. Langkah ini dilakukan jika tarif impor aluminium sebesar 50% diberlakukan Amerika Serikat terus berlanjut dalam jangka menengah.
Jean Simard, CEO Aluminium Association of Canada, dalam wawancara dengan Reuters pada Sabtu (5/7) mengatakan pembicaraan awal telah dilakukan untuk mengantisipasi dampak jika Kanada gagal mencapai kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat sebelum tenggat 21 Juli.
"Ini bagian dari diskusi yang lebih luas, di mana semua opsi masih terbuka," ujar Simard, sambil menambahkan bahwa belum ada keputusan final yang diambil. Sebelumnya, Kanada telah membatalkan rencana pajak layanan digital untuk perusahaan teknologi AS sebagai upaya menjaga kelangsungan negosiasi dagang dengan pemerintahan Presiden Donald Trump. Namun, isu tarif logam tetap menjadi sumber ketegangan.
Baca Juga: Kanada Batalkan Pajak Layanan Digital Demi Melancarkan Perundingan Dagang dengan AS
Meskipun saat ini para produsen aluminium besar di Kanada belum menghadapi masalah likuiditas, Simard menegaskan tarif sebesar 50% yang telah berlaku sejak 4 Juni tentu akan berdampak pada keuangan perusahaan jika diterapkan dalam jangka panjang.
"Wajar saja jika ada diskusi tentang dampak tarif ini terhadap arus kas perusahaan, apalagi jika situasinya berlarut-larut," kata Simard.
Sekitar 50% aluminium yang digunakan Amerika Serikat merupakan hasil impor, dan sebagian besar berasal dari Kanada. Ini menjadi pukulan berat bagi industri di kedua negara.
Pernyataan Simard muncul setelah laporan media pada Jumat malam yang menyebut Menteri Perindustrian Kanada, Mélanie Joly, telah mengonfirmasi bahwa pemerintah sedang berdialog dengan Rio Tinto mengenai kemungkinan bantuan finansial sebagai respons terhadap tekanan akibat tarif AS.
Rio Tinto menolak memberikan komentar pada Sabtu (5/7). Sementara itu, juru bicara kantor Menteri Joly menyampaikan bahwa pemerintah Kanada sedang melakukan pembicaraan aktif untuk mencari cara terbaik mendukung industri aluminium nasional di tengah tarif AS yang dinilai tidak adil, dengan tujuan mendorong investasi lebih lanjut di sektor ini.
Baca Juga: Bursa Saham Asia Menguat Seiring Negosiasi Dagang AS-Kanada Berlanjut
Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% sejak bulan lalu, sebagai bagian dari upayanya meningkatkan produksi dalam negeri material vital untuk konstruksi, meskipun langkah ini memperburuk perang dagang yang sedang berlangsung.