Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - OTTAWA. Pemerintah Kanada memerintahkan produsen kamera pengintai asal China Hikvision untuk menghentikan operasinya di Kanada karena masalah keamanan nasional.
Hikvision, yang juga dikenal sebagai Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, telah menghadapi berbagai sanksi dan pembatasan oleh negara tetangga Kanada, Amerika Serikat, selama lima setengah tahun terakhir atas transaksi perusahaan dan penggunaan peralatannya di wilayah Xinjiang, China.
"Pemerintah telah menetapkan bahwa operasi Hikvision Canada Inc yang berkelanjutan di Kanada akan merugikan keamanan nasional Kanada," kata Menteri Perindustrian Melanie Joly pada Jumat (27/6) malam di X, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/6).
Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah peninjauan bertahap atas informasi yang diberikan oleh komunitas keamanan dan intelijen Kanada.
Baca Juga: Trump Hentikan Perundingan Dagang dengan Kanada, Ancam Berlakukan Tarif Baru
Pernyataannya tidak menyebutkan China atau Xinjiang atau menjelaskan secara rinci bagaimana Hikvision akan merugikan keamanan nasional Kanada.
"Kami sangat tidak setuju dengan keputusan ini dan memandangnya dengan keprihatinan yang mendalam, karena kami yakin keputusan ini tidak memiliki dasar fakta, keadilan prosedural, dan transparansi," kata juru bicara Hikvision kepada Reuters.
"Alih-alih mengevaluasi teknologi kami berdasarkan manfaat keamanan sibernya, keputusan tersebut tampaknya didorong oleh negara asal perusahaan induk, yang mencerminkan ketegangan geopolitik yang lebih luas dan bias yang tidak dapat dibenarkan terhadap perusahaan-perusahaan China." kata Juru bicara tersebut.
Juru bicara Hikvision juga mengatakan perusahaan "mendesak pemerintah Kanada untuk mendasarkan tindakannya pada fakta daripada prasangka, dan untuk menegakkan lingkungan yang adil dan transparan bagi semua bisnis dan investor."
Baca Juga: PM Jepang Ishiba akan Bertemu Trump di Kanada, Desak Pencabutan Tarif Otomotif
Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Perusahaan, yang menggambarkan dirinya sebagai pembuat peralatan pengawasan video terbesar di dunia, mengatakan tahun lalu telah keluar dari kontrak di Xinjiang melalui lima anak perusahaan yang ditambahkan ke daftar hitam perdagangan AS pada tahun 2023.
Pemerintah China telah membantah semua tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan telah mengkritik atau menargetkan perusahaan-perusahaan karena mengeluarkan perusahaan-perusahaan Xinjiang dari rantai pasokan mereka.
Kanada mengatakan tahun lalu sedang meninjau permohonan untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan peralatan pengawasan China, termasuk Hikvision, setelah para pembela hak asasi manusia menuduh perusahaan-perusahaan itu membantu penindasan dan pengawasan berteknologi tinggi di Xinjiang.
Joly mengatakan Kanada juga melarang pembelian produk Hikvison di departemen dan lembaga pemerintah, dan meninjau properti yang ada untuk memastikan bahwa produk Hikvision lama tidak digunakan di masa mendatang.
Ia mengatakan perintah tersebut tidak berlaku untuk operasi afiliasi perusahaan di luar Kanada, tetapi "sangat" mendorong warga Kanada "untuk memperhatikan keputusan ini dan membuat keputusan mereka sendiri sebagaimana mestinya."