kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuartal I-2014, keuntungan JPMorgan merosot 19%


Sabtu, 12 April 2014 / 05:13 WIB
Kuartal I-2014, keuntungan JPMorgan merosot 19%
ILUSTRASI. Banyak Tantangan, Kementerian ESDM Ungkap Target 53 Smelter di 2023 Berpotensi Tidak Tercapai. REUTERS/Rodrigo Garrido/File Photo


Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro

NEW YORK. Kinerja keuangan JPMorgan Chase & Co pada awal tahun mengecewakan. Bank terbesar di Amerika Serikat (AS) ini melaporkan penurunan laba bersih kuartal I 2014 hingga 19%. Pendapatan semua lini utama bisnis susut, terutama dari trading fixed-income dan kredit hipotek.

Dalam periode ini laba bersih JPMorgan turun menjadi US$ 5,27 miliar (US$ 1,28 per saham). Angka ini di bawah estimasi 10 analis yang disurvei Bloomberg. Rata-rata mereka memperkirakan laba bersih JPMorgan US$ 1,46 per saham. Pada periode yang sama 2013, laba bersih JPMorgan US$ 1,59 per saham.

Lebih rinci lagi, JPMorgan, bank papan atas AS yang pertama kali melaporkan kinerja kuartal I 2014, ini membeberkan penurunan laba bersih di beberapa lini utama pendapatan mereka. Ambil contoh, pendapatan divisi hipotek anjlok 42% dan trading fixed-income merosot 21%. Penurunan 21% pada pendapatan trading fixed-income melampaui estimasi Moshe Orenbuch, analis Credit Suisse Group AG, yang memprediksi penurunan 15%. Matt Burnell, analis Wells Fargo & Co juga sempat meramal penurunan pendapatan di trading fixed-income cuma 17%.

Pendapatan hipotek menyusut menjadi US$ 1,57 miliar di kuartal pertama tahun ini. Bandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,72 miliar. Laba dari perbankan konsumer dan komunitas juga turun 25% menjadi US$ 1,94 miliar. Ini lantaran provisi kredit macet naik 49%.

Pada Februari lalu, Chief Executive Officer (CEO) JPMorgan, Jamie Dimon, memperingatkan investor bahwa volume trading telah menyusut 15% selama dua bulan pertama tahun ini. "Ini adalah kuartal yang cukup berat bagi industri," ujar Pri de Silva, analis perbankan senior CreditSights Inc, Jumat (11/4).

Meski begitu, dia mengaku tidak terlalu khawatir terhadap kinerja JPMorgan saat ini. "Kecuali saya melihat sesuatu yang lain terjadi, terlepas dari apa yang sudah kita ketahui, yakni penurunan trading pendapatan tetap dan kinerja hipotek," ungkap de Silva. Harga saham JPMorgan menurun 2,9% menjadi US$ 55,75.

JPMorgan juga membukukan penurunan total pendapatan sebesar 7,7% menjadi US$ 23,9 miliar. Di saat yang sama, beban nonbunga mereka menurun 5,1% menjadi US$ 14,6 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×