kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 7.958   41,98   0,53%
  • KOMPAS100 1.098   7,43   0,68%
  • LQ45 780   8,04   1,04%
  • ISSI 281   -0,43   -0,15%
  • IDX30 407   5,88   1,47%
  • IDXHIDIV20 459   5,85   1,29%
  • IDX80 122   0,79   0,65%
  • IDXV30 129   0,62   0,48%
  • IDXQ30 129   1,59   1,25%

Kuncinya, mengedepankan profesionalisme (3)


Kamis, 22 Juni 2017 / 11:21 WIB
Kuncinya, mengedepankan profesionalisme (3)


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi

Sebagai generasi kedua, Vikram Lal berhasil mengembangkan perusahaan truk milik sang ayah menjadi perusahaan otomotif yang menguasai pasar kendaraan komersial. Bagi Vikram, kunci sukses membangun bisnis keluarga yakni mengedepankan profesionalisme ketimbang hubungan darah. Hal inilah yang ditularkan ke sang anak, Siddharta. Bahkan, saat pensiun dari kursi CEO, Vikram tak langsung menyerahkan kendali bisnis Eicher Motor ke tangan sang anak.

Tak mudah membesarkan bisnis keluarga. Apalagi, membesarkan ataupun mempertahankan bisnis warisan orang tua. Ini pula yang dialami oleh Vikram Lal.  

Lahir dari ayah yang merupakan seorang pebisnis, Vikram tak begitu saja menerima seluruh bisnis orangtuanya. Sebagai generasi kedua, miliarder pemilik produsen otomotif Eicher Motors ini melalui jalan panjang hingga akhirnya berhasil membesarkan bisnis yang didirikan ayahnya.

Kesuksesan Vikram tak lepas dari didikan sang Ayah. Dalam menakhodai perusahaan, Vikram memegang teguh prinsip profesional dalam berbisnis. Prinsip ini diwariskan dari sang ayah. Itu sebabnya, pantang bagi Vikram mencampuradukkan hubungan keluarga dengan dunia bisnis.

Vikram percaya bahwa kunci sukses membangun perusahaan adalah memiliki tim manajemen yang profesional. Sejak lulus dari Technical University Darmstadt di Jerman, Vikram pulang ke India pada 1966.

Saat mendarat di India, Vikram tak langsung menjadi bos dan memegang kendali penuh Eicher. Sepak terjang Vikram yang paling signifikan terjadi saat Eicher berkongsi dengan Mitsubishi untuk memproduksi kendaraan komersial pada 1982.

Selanjutnya, Vikram menginisiasi memburu dana dari bursa saham. Dus, pada 1987 Eicher melantai di bursa saham (IPO).

Dalam belasan tahun, tangan dingin Vikram membuat Eicher menjadi perusahaan yang tak hanya tersohor di India namun di belahan negara lain. Setelah malang melintang di bisnis otomotif, Vikram memutuskan mundur dari kursi manajemen pada 1997.

Vikram pensiun di usia 55 tahun. Dus, dalam dua dekade terakhir,  kendali bisnis Eicher Motors telah dia serahkan pada anak laki-lakinya yang bernama Siddharta Lal. Sejatinya, Vikram tak memberikan kendali penuh kepada Siddharta. Ia menyerahkan pucuk pimpinan Eicher kepada orang kepercayaannya yaitu Subodh Bhargava.

Dengan skema peralihan bisnis ini, Vikram ingin mengajarkan kepada anak-anaknya arti perjuangan dan menunjukkan profesionalitas tanpa embel-embel garis keturunan.

Vikram ingin anaknya belajar profesionalitas sebagai bos kepada orang kepercayaannya. Awalnya, Siddharta menduduki kursi direktur pemasaran Eicher.

Siddharta yang lulusan London, Inggris berhasil membuktikan diri sebagai tenaga pemasar yang ulung. Di tangan Siddharta, produk sepeda motor premium Royal Enfield memasuki masa kejayaan.  

Saat ini, Siddharta telah menjabat sebagai CEO Eicher Motors. Mengikuti jejak sang ayah, Siddharta gencar mencari peluang untuk mendiversifikasi bisnis.

Contoh, Siddharta membentuk perusahaan patungan dengan Polaris Industries Inc yang berbasis di Amerika Serikat (AS) pada 2012. Perusahaan hasil kongsi ini bernama Eicher Polaris.

Eicher Polaris meluncurkan Multix Juni 2015, kendaraan untuk keluarga yang dirancang bisa menguasai berbagai medan berat. Bekal didikan sang ayah, Siddharta berhasil mengembangkan Eicher sebagai produsen otomotif yang memiliki berbagai lini bisnis.

Saat ini, Eicher menjadi salah satu penguasa pasar otomotif di India. Total penjualan Eicher Motor mencapai US$ 1,89 miliar di akhir 2016. Di kuartal I tahun ini, Eicher Motor bahkan menorehkan total pendapatan tertinggi dalam sejarah yakni mencapai Rs 7.033 juta atau setara US$ 309 juta.

Penopang lonjakan laba yakni penjualan sepeda motor Royal Enfield. Sepeda motor premium Royal Enfield berhasil terjual sebanyak 178.345 unit di kuartal I-2017, tumbuh 20,8% ketimbang 147.618 sepeda motor di kuartal I-2016.                       

(Selesai)




TERBARU

[X]
×