kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuroda: Skema bantuan bank dari BOJ tidak akan mempengaruhi kontrol kurva imbal hasil


Rabu, 18 November 2020 / 10:30 WIB
Kuroda: Skema bantuan bank dari BOJ tidak akan mempengaruhi kontrol kurva imbal hasil
ILUSTRASI. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda. REUTERS/Toru Hanai/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan, skema bantuan baru Bank of Japan untuk kreditur regional tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter. Pernyataan ini menolak pandangan bahwa skema tersebut dapat mempersulit bank sentral untuk mencapai target suku bunganya.

Mengutip Reuters, Rabu (18/11) dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan bank-bank regional Jepang yang sedang sakit, BOJ pekan lalu meluncurkan skema di mana mereka akan membayar bunga 0,1% pada simpanan yang dipegang oleh pemberi pinjaman yang memotong biaya, meningkatkan laba atau konsolidasi.

Beberapa analis mengatakan bunga 0,1% yang dibayarkan kepada kreditur yang berlaku dapat mendorong suku bunga pasar uang dan mengikis kendali BOJ atas suku bunga jangka pendek.

Di bawah kebijakan yang disebut kontrol kurva imbal hasil, BOJ menetapkan target suku bunga jangka pendek di -0,1% dan untuk imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun di sekitar 0%.

Baca Juga: BOJ akan pertahankan stimulus, siap melakukan aksi jika ekonomi jatuh lebih dalam

"Skema tidak akan berdampak pada kebijakan pengendalian kurva imbal hasil kami," kata Kuroda kepada parlemen, ketika ditanya tentang dampak program bantuan terhadap kebijakan moneter.

"Kami mengadopsi skema ini sebagai kebijakan kehati-hatian," yang bertujuan untuk memastikan lembaga keuangan tetap sehat untuk menyalurkan dana yang cukup kepada peminjam, katanya. 

"Ini bukanlah sesuatu yang dilakukan sebagai kebijakan moneter."

Kuroda mengulangi BOJ akan mempertahankan program stimulus masifnya untuk saat ini, karena ekonomi terus terkena pandemi virus corona.

"Perekonomian kemungkinan mencapai titik terendah sekitar April-Juni dan diperkirakan akan terus membaik sebagai tren. Itu akan membantu pertumbuhan harga menjadi positif dan secara bertahap berakselerasi menuju target inflasi 2% kami," katanya. 

Selanjutnya: Japan's consumer prices continue to slide on deflationary pressure from COVID-19




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×