Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Aksi demonstrasi yang berkelanjutan di Hong Kong membuat banyak pihak cemas sekaligus geram. Satu per satu, pemimpin bisnis Hong Kong muncul untuk mengecam kerusuhan dan kekerasan yang dipicu oleh gerakan anti pemerintah.
Pada Kamis (15/8) kemarin, orang terkaya Hong Kong Li Ka-shing, membuat puisi dan mengiklankannya di sejumlah surat kabar lokal.
Baca Juga: Situasi di Hong Kong semakin memburuk, China tak akan duduk dan menonton
Tidak tanggung-tanggung, dia beriklan sebanyak dua halaman. Satu halaman berwarna, dan satu halaman lagi hitam putih. Pada bagian bawah halaman, ditandai dengan tulisan "warga Hong Kong Li Ka-shing".
Namun iklan ini memiliki kalimat pembuka yang menarik, bertuliskan: "niat yang terbaik bisa menyebabkan hasil yang terburuk". Tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan "niat yang terbaik" tersebut.
Sementara, iklan hitam putih tampil lebih minimalis. Di luar nama Li Ka-shing pada bagian bawah, iklan ini hanya terdiri dari delapan karakter huruf China.
Baca Juga: Pasukan paramiliter China berlatih di dekat perbatasan Hong Kong
Juru bicara Li mengatakan, sang miliarder ingin membagikan pemikirannya karena dia meyakini kemakmuran Hong Kong bergantung pada prinsip "satu negara, dua sistem".
Dia juga menegaskan, Li Ka-shing percaya isu terpenting bagi Hong Kong saat ini adalah menghentikan kekerasan dan menegakkan hukum.
"Jalan menuju neraka sering diaspal dengan niat baik," kata juru bicara itu mengutip Li. "Kita perlu memperhatikan konsekuensi yang tidak diinginkan."
Baca Juga: Bandara Hong Kong kembali beroperasi, akses masuk terminal dibatasi
Sang juru bicara juga mengatakan, Li meyakini kekerasan dalam pemikiran dan tindakan tidak boleh menjadi cara untuk mencapai visi apa pun. "Sebab mereka salah menginterpretasikannya."
“Kita perlu menghargai diri kita sendiri, identitas kita sebagai orang China dan warga Hong Kong, sama seperti kita menghargai kebebasan, empati dan supremasi hukum,” demikian pernyataan Li seperti yang dikutip dari South China Morning Post.