Sumber: AP |
STOCKHOLM. Produsen piranti nirkabel LM Ericsson melaporkan kemerosotan laba bersihnya sebesar 35% pada kuartal pertama tahun ini. Penurunan ini disebabkan oleh lemahnya penjualan ponsel Sony Ericsson dan tingginya biaya restrukturisasi.
Perusahaan yang berbasiskan di Stockholm ini hanya berhasil meraup laba bersih sebesar 1,7 miliar kronor atau setara dengan US$ 210 juta. Bandingkan dengan 2,6 miliar kronor yang mereka gaet pada periode yang sama tahun lalu.
Produsen ponsel kelas kakap ini mengatakan, penjualannya naik 12% dari 44,2 kronor menjadi 49,6 miliar kronor.
"Dampak dari resesi global untuk pasar ponsel sangatlah terbatas," tegas Ericsson Chief Executive Officer Carl-Henric Svanberg.
Bagaimanapun juga, imbuhnya, sejumlah operator kini lebih berhati-hati untuk menginvestasikan dananya dalam jangka panjang. Beberapa rencana investasinya juga ditunda di sejumlah pasar yang nilai tukar mata uangnya melemah.
Svanberg juga menyatakan, partner kongsian Ericsson, yaitu Sony Ericsson dan perusahaan nirkabel ST-Ericsson, juga terimbas oleh penurunan perekonomian dan merosotnya permintaan handset oleh konsumen.