kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Laba Bersih Shell Turun 28% Namun Tetap Melanjutkan Buyback Saham


Jumat, 02 Mei 2025 / 14:52 WIB
Laba Bersih Shell Turun 28% Namun Tetap Melanjutkan Buyback Saham
ILUSTRASI. SPBU Modular Shell Indonesia


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan energi raksasa Shell melaporkan penurunan laba bersih sebesar 28% pada kuartal pertama 2025 menjadi US$ 5,58 miliar. Meskipun demikian, angka tersebut masih melampaui ekspektasi para analis yang memperkirakan laba sebesar US$ 4,96 miliar.

Shell memutuskan untuk mempertahankan program pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai US$ 3,5 miliar untuk tiga bulan ke depan. Ini artinya Shell telah melakukan buyback saham minimal sebesar US$ 3 miliar dalam 14 kuartal berturut-turut. Keputusan ini menjadi pembeda dari pesaingnya, BP, yang tahun ini mengurangi buyback demi memperkuat neraca keuangannya.

Rasio utang terhadap ekuitas (gearing) Shell tercatat sebesar 18,7%, lebih rendah dibandingkan BP yang berada di angka 25,7%.

Baca Juga: Pertamax Turun Harga, Bandingkan BBM RON 92 di Shell, BP & Vivo Jumat (2/5)

"Kesempatan utama bagi saya saat ini adalah kemampuan untuk membeli kembali saham," ujar Kepala Keuangan Shell, Sinead Gorman, dikutip Reuters. 

Menurut Gorman, harga saham Shell turun padahal saya sudah yakin harga itu undervalued, maka ini menjadi peluang lebih baik untuk mengalokasikan modal dengan membeli kembali lebih banyak saham.

Pendapatan yang disesuaikan (adjusted earnings), yang menjadi definisi laba bersih menurut Shell, memang turun dari US$ 7,73 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun saham Shell tetap naik 2,9% pada awal perdagangan, mengungguli indeks sektor energi yang hanya naik 1,3%.

Dalam pembaruan strategi bulan Maret lalu, Shell menyatakan akan mengembalikan lebih banyak uang kepada pemegang saham, terutama melalui buyback, seiring ekspektasi penjualan LNG yang lebih tinggi. Perusahaan juga memangkas rencana investasinya hingga tahun 2028 dan membuka kemungkinan peninjauan bisnis kimia mereka.

Saat ditanya soal kemungkinan menjual atau menutup beberapa aset, Gorman menyatakan, Shell memberi waktu hingga akhir dekade ini untuk mengambil keputusan. Shell kembali menegaskan target investasi tahunannya yang telah dikurangi menjadi US$ 20 – US$ 22 miliar. 

Baca Juga: BBM Terbaru Mei, Semua Harga Kompak Turun di Pertamina, Shell, BP & Vivo Jumat (2/5)

Margin penyulingan indikatif berada di angka US$ 6,2 per barel, turun tajam dari US$ 12 per barel setahun lalu, namun meningkat dari US$ 5,5 per barel di akhir 2024.

Harga rata-rata minyak mentah Brent pada kuartal ini adalah sekitar US$ 75 per barel, lebih rendah dari pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 87 per barel.

Sementara itu, bisnis perdagangan gas Shell tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun terkena dampak dari kontrak lindung nilai (hedging) yang kedaluwarsa. Ini berbanding terbalik dengan BP, yang melaporkan kinerja buruk di bisnis gas dan berdampak pada hasil kuartal pertamanya.

"Kami berhasil mengarahkan beberapa kargo ke tujuan yang lebih menguntungkan. Trader LNG kami melakukan pekerjaan yang luar biasa," tambah Gorman.

Selanjutnya: 8 Model Warna Cat Eksterior Minimalis Modern untuk Rumah yang Lebih Hangat di 2025

Menarik Dibaca: 8 Model Warna Cat Eksterior Minimalis Modern untuk Rumah yang Lebih Hangat di 2025




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×