Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina
SEOUL. Persaingan ketat di pasar ponsel pintar (smartphone) menekan laba Samsung Electronics Co. Produsen smartphone terbesar di dunia ini menyatakan, laba operasionalnya anjlok 24% menjadi KRW 7,2 triliun atau sekitar US$ 7,1 miliar di akhir Juni.
Penurunan laba ini melanjutkan tren turun laba Samsung dalam tiga kuartal terakhir. Rapor merah Samsung pun di bawah estimasi analis yang mematok di kisaran KRW 8,1 triliun. Sementara, pada periode yang sama, Samsung membukukan pendapatan KRW 52 triliun, di bawah estimasi analis sebesar KRW 53,2 triliun.
Hitungan IBK Securities Co, selama April-Juni kemarin, Samsung menjual 78 juta unit smartphone, turun dari 87,5 juta unit di kuartal I tahun ini, “Kuartal II penjualan melemah karena permintaan di pasar China menurun," tulis Samsung seperti dikutip Bloomberg, Selasa (8/7).
Selain penjualan menurun, penguatan nilau tukar won terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turut menekan laba Samsung. Won Korea menguat 5,2% selama kuartal II lalu, dibandingkan pelemahan 2,6% di kuartal II tahun 2013.
Produk baru
Memasuki semester II, Samsung percaya diri bisa menggenjot penjualan. “Kami optimistis penjualan meningkat karena ada rilis beberapa produk baru," tulis Samsung. Di semester kedua tahun ini, Samsung menggantungkan kinerja pada smartphone generasi keempat (4G).
Produk Galaxy 4G terbaru Samsung ditargetkan bisa menarik perhatian konsumen premium Apple, Lenovo dan produsen China, Xiaomi Corp. “Laba Samsung berpotensi rebound di kuartal III karena permintaan ponsel 4G di China diperkirakan melonjak,” ujar Claire Kim, Analis Daishin Securities Co.
Kim menilai, hingga akhir tahun nanti Samsung tetap berpeluang menjadi jawara pasar smartphone, asalkan bisa mempertahankan pangsa pasar sebesar 20%. Pasalnya, Apple dikabarkan akan merilis iPhone 6S di semester II tahun ini. iPhone 6S bakal menggunakan layar 5,5 inci.
Namun, Samsung tetap percaya diri karena Galaxy S5 dengan layar sebesar 5,1 inci telah terjual 10 juta unit secara global, dalam tempo 25 hari. Samsung juga berharap pada unit bisnis lain.
Selain dari ponsel pintar, Samsung juga mendulang laba dari bisnis lain. Laba operasional unit TV, semisal, naik menjadi KRW 490 miliar dari KRW 430 miliar.
Perhelatan Piala Dunia Brasil diperkirakan menopang penjualan TV ultra high definition Samsung. Sementara, laba unit bisnis cip meningkat dua kali lipat menjadi KRW 2,1 triliun.