kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba piala dunia untuk si miskin


Selasa, 08 Juli 2014 / 12:25 WIB
Laba piala dunia untuk si miskin


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

CARACAS. Lembaga perwakilan rakyat di Venezuela meminta Federasi Sepakbola Internasional atau Federation International Football Association (FIFA) menyisihkan 10% dari perolehan pendapatan pada Piala Dunia 2014 kepada negara-negara miskin.

William Ojeda, salah seorang wakil rakyat Venezuela mengatakan, FIFA harus memberikan contoh yang baik dalam menggunakan keuntungan penyelenggaraan  Piala Dunia. Ini, menurut William, akan menjadi contoh yang luar biasa.

"FIFA tidak harus berpikir keuntungan semata, tetapi juga bisa menyalurkan 10% dari keuntungan Piala Dunia 2014 untuk membantu negara miskin," ujarnya kepada Bloomberg, Sabtu (5/7).

Ojeda juga mengatakan, dirinya memuji sikap klub sepakbola asal Spanyol, Barcelona FC, yang mau menggunakan logo United Nations Children's Fund (UNICEF) di depan kaos tim sepakbola mereka. "Ini menjadi contoh moral yang besar," ujarnya.

Meski sering mendapat tudingan korupsi, organisasi sepakbola dunia ini, sebenarnya merupakan organisasi yang tidak mengejar untung alias non profit.

Namun, tetap saja banyak yang memanfaatkan FIFA untuk meraup untung.  Baru-baru ini muncul sejumlah kasus yang mencoreng nama FIFA. Misalnya, tudingan miring yang dialamatkan kepada putra Senior Vice President FIFA, Julio Grondona. Sang anak yang bernama Humberto Grondona dikabarkan telah menjadi 'calo' tiket pertandingan di Piala Dunia Brasil 2014.

Humberto dikabarkan menjual sejumlah tiket pertandingan Piala Dunia dengan harga dua kali lipat dari harga wajarnya. Muncul tudingan kalau Humberto telah mendapatkan akses demi mendapatkan tiket tersebut karena mendompleng nama besar ayahnya. Lalu, tiket-tiket tersebut dia jual dengan harga lebih mahal.

Padahal, menjual tiket yang melebihi harga pasarnya merupakan tindakan ilegal di Brasil. Humberto sendiri mengaku membeli 24 tiket pertandingan Piala Dunia 2014 seharga US$ 9.000. Tiket yang ia peroleh tersebut, termasuk tiket partai semifinal dan final Piala Dunia 2014.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×