Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina
LONDON. Awan mendung menggelayuti Standard Chartered Plc (Stanchart). Selama kuartal II-2014, perbankan raksasa asal Inggris ini membukukan laba sebelum pajak sebesar US$ 3,3 miliar, anjlok 19,51% dari US$ 4,1 miliar di tahun lalu (year on year).
Pemicu penurunan laba Stanchart adalah pelemahan kinerja anak usaha di Asia yang menyumbang tiga perempat dari total pendapatan. "Gejolak finansial di Korea memicu penurunan laba. Tapi, kami telah mengambil beberapa langkah untuk meredam dampak lebih lanjut,” ujar John Peace, Chairman Stanchart seperti dikutip Bloomberg, Rabu (6/8).
Di kuartal II, Stanchart Korea merugi US$ 127 juta. Di China, laba Stanchart tergerus menjadi US$ 728 juta karena kenaikan biaya pencadangan (provisi) sebesar US$ 185 juta akibat fraud.
Di Asia Timur, laba operasional anjlok 59%. Pendapatan Stanchart Eropa anjlok setengah dari US$ 153 juta dari US$ 303 juta. Stanchart Amerika dan Afrika pun menurun.