Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Xiaomi membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 30,5% pada kuartal II-2025, ditopang kenaikan pengiriman smartphone, terutama di Asia Tenggara, meski pasar ponsel global tengah lesu.
Melansir Reuters, Selasa (19/8/2025), perusahaan teknologi asal China ini meraih pendapatan 116 miliar yuan (US$16,16 miliar) untuk periode yang berakhir 30 Juni 2025.
Capaian itu melampaui konsensus 15 analis LSEG sebesar 114,7 miliar yuan.
Baca Juga: Xiaomi Redmi Note 14 vs Moto G86! Duel Ketat di Fitur Layar sampai Baterainya
Laba bersih yang disesuaikan melonjak 75,4% secara tahunan menjadi 10,8 miliar yuan, juga lebih tinggi dari estimasi 10,1 miliar yuan.
Xiaomi tercatat sebagai merek smartphone terlaris di Asia Tenggara dan menempati posisi kedua di Eropa.
Secara global, Xiaomi berada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar 14,7%, menurut data Canalys.
Total pengiriman smartphone global naik tipis 0,6% menjadi 42,4 juta unit. Namun, pendapatan dari segmen smartphone turun 2,1% menjadi 45,5 miliar yuan akibat penurunan harga jual rata-rata.
Baca Juga: Xiaomi Rilis Mijia Front Load Washer Dryer, Mesin Cuci Pertama Xiaomi di Indonesia
Presiden Xiaomi Lu Weibing menyebut, perusahaan merevisi target pengiriman smartphone tahun ini menjadi 175 juta unit dari sebelumnya 180 juta unit.
“Kami memperkirakan pasar smartphone global tidak akan tumbuh tahun ini, mungkin hanya 0,1%–0,2%,” ujarnya.
Dari sisi bisnis kendaraan listrik (EV), Xiaomi mencatat pendapatan 20,6 miliar yuan pada kuartal II, naik dari 18,1 miliar yuan pada kuartal I.
Perusahaan mengirimkan 81.302 unit EV, termasuk model baru YU7 yang diluncurkan akhir Juni. Sejak debut Maret 2024, Xiaomi telah menjual 300.000 unit EV.
Meski bisnis EV masih mencatat rugi bersih 0,3 miliar yuan, kerugiannya menyempit dibandingkan 0,5 miliar yuan pada kuartal sebelumnya.
Lu optimistis unit EV bisa mencatat laba bulanan atau kuartalan di paruh kedua 2025.
Baca Juga: Mobil Listrik Sport Xiaomi YU7 Jadi Saingan Berat Tesla
Selain itu, Xiaomi juga tengah mengembangkan chip ponsel generasi terbaru bernama XRINGO1.
Saham Xiaomi di Bursa Hong Kong ditutup melemah 1,2% ke level HK$52,4 pada perdagangan Selasa (19/8). Namun, sepanjang tahun berjalan, sahamnya sudah naik 52%.
