kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lagi-Lagi, Pesawat Kenegaraan Jerman Mogok di Afrika


Jumat, 11 Januari 2019 / 09:40 WIB
Lagi-Lagi, Pesawat Kenegaraan Jerman Mogok di Afrika


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Menteri Kerjasama Pembangunan Jerman Gerd Müller terpaksa membatalkan kunjungan ke Namibia dan terlambat kembali ke Jerman. Pesawat kenegaraan "Global 500" yang membawa delegasi Jerman mogok di Malawi dan harus menunggu sehari untuk menunggu suku cadang yang baru.

Kasus ini menambah panjang daftar kasus mogoknya pesawat kenegaraan Jerman. Pertengahan Oktober tahun lalu, pesawat "Konrad Adenauer" mogok di Bali, ketika membawa Menteri Keuanganmerangkap Wakil Kanselir Olaf Scholz dan delegasinya menghadiri konferensi puncak Dana Moneter Internasional IMF. Delegasi akhirnya kembali ke Jerman terpisah-pisah menggunakan pesawat komersial.

Akhir November, Kanselir Angela Merkel dan rombongan bertolak dari Berlin dengan tujuan ke Buenos Aires, Argentina, untuk menghadiri KTT G20. Tapi baru saja lepas landas, pesawat "Konrad Adenauer" mendarat lagi di bandara Bonn karena kerusakan sistem komunikasi. Merkel dan rombongan terpaksa menginap semalam di Bonn dan datang terlambat sehari ke KTT G20. Merkel dan beberapa anggota delegasi harus terbang dulu ke Madrid dan memesan tiket pesawat komersial. Tentu saja Kanselir Jerman datang terlambat dan hanya sempat menghadiri acara makan malam bersama pemimpin negara-negara G20 yang lain.

'Efek sangat negatif'

Menteri Kerjasama Pembangunan Gerd Müller kesal dengan insiden itu, terutama karena dia sedang melakukan rangkaian kunjungan resmi ke Afrika dan mewakili Jerman yang terkenal sebagai negara teknologi tinggi.

Müller mengatakan, peristiwa ini adalah "efek simbolis yang sangat negatif bagi negara teknologi tinggi Jerman."

"Kegagalan-kegagalan seperti ini harus berakhir," tandasnya.

Gerd Müller dijadwalkan untuk meninggalkan Malawi pada hari Senin dan menuju Zambia, ketika pesawat Global 5000 dari perusahaan Bombardier tidak dapat berangkat karena ada katup tekanan yang rusak. Dia akhirnya melanjutkan perjalanan ke Zambia dengan penerbangan komersial biasa.

Setelah bertemu dengan Presiden Zambia Edgar Lungu, Menteri Kerjasama Pembangunan Jerman tadinya akan bertolak Namibia. Namun dengan mogoknya pesawat kenegaraan, jadwal itu sekarang jadi kacau.

Padahal menurut rencana awal, Gerd Müller akan bertolak kembali ke Jerman pada malam harinya. Sekarang masih tidak jelas, kapan dia bisa kembali ke Berlin. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, dia diharapkan kembali pada hari Jumat (11/1).

Mekanik angkatan udara Jerman diberitakan telah tiba di Malawi untuk memperbaiki pesawat itu, namun mereka juga terpaksa menunggu karena katup pengganti yang dikirim dari Jerman juga masih tertinggal di Johannesburg, Afrika Selatan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×