kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Lagi, Satu Kota di China Lockdown demi Bendung Penyebaran Covid-19


Selasa, 04 Januari 2022 / 13:12 WIB
Lagi, Satu Kota di China Lockdown demi Bendung Penyebaran Covid-19
ILUSTRASI. Petugas medis dengan alat pelindung mengumpulkan swab dari penduduk di lokasi tes massal, menyusul kasus Covid-19, di Jishan Yuncheng, Provinsi Shanxi, China, Rabu (29/12/2021). China Daily via REUTERS.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lebih dari 1 juta orang di sebuah kota di China "dikurung" di rumah mereka mulai Senin (3/1), setelah mencatat tiga kasus Covid-19 tanpa gejala, dalam lockdown terbaru di negeri tembok raksasa.

Yuzhou, kota berpenduduk sekitar 1,17 juta jiwa di Provinsi Henan, mengumumkan, mulai Senin (3/1) tengah malam, semua warganya wajib tinggal di rumah untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, menyusul temuan tiga kasus.

Melansir Channel News Asia, penduduk "tidak boleh keluar", menurut sebuah pernyataan Pemerintah Yuzhou, sementara semua perumahan akan mendirikan "penjaga dan gerbang untuk secara ketat menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi".

Kota itu juga menghentikan layanan bus dan taksi serta menutup pusat perbelanjaan, museum, juga tempat-tempat wisata.

China melaporkan 175 kasus baru Covid-19 pada Selasa (4/1), termasuk lima di Provinsi Henan dan delapan lagi di kluster terpisah yang terkait dengan pabrik garmen di Kota Ningbo.

Baca Juga: Hari ke-12 Lockdown Ketat, Kasus Covid-19 di Kota China Ini Mulai Turun

Meskipun kasus yang dilaporkan rendah dibandingkan dengan tempat lain di dunia, infeksi Covid-19 di China dalam beberapa pekan terakhir telah mencapai tingkat tertinggi yang tidak terlihat sejak Maret 2020.

Ada 95 kasus baru yang tercatat di Xi'an, Selasa (4/1), sebuah kota bersejarah berpenduduk 13 juta orang di Provinsi Shaanxi, yang telah dikunci selama hampir dua minggu.

Xi'an telah melaporkan lebih dari 1.600 kasus sejak 9 Desember, meskipun jumlahnya dalam beberapa hari terakhir mulai menurun dibandingkan dengan angka minggu lalu.

Di Xi'an, dua pejabat senior Partai Komunis di kota Utara China itu dicopot dari jabatan mereka karena "kurang teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah".

Lonjakan kasus di China terjadi saat Beijing bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×