kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lantang! Kuba sebut AS ancaman keamanan dunia di sidang PBB


Rabu, 23 September 2020 / 08:57 WIB
Lantang! Kuba sebut AS ancaman keamanan dunia di sidang PBB
ILUSTRASI. Hubungan tidak harmonis antara Kuba dan AS telah berlangsung selama enam dekade. Kini Kuba menganggap AS sebagai ancaman keamanan dunia.


Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - HAVANA. Pada pertemuan tingkat tinggi PBB hari Selasa (22/9), Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez mengatakan bahwa AS merupakan ancaman terbesar bagi keamanan dunia.

Melansir Sputnik News, Rodriguez menyampaikan multilateralisme dan hukum internasional sedang terancam oleh kekuatan besar dunia. AS jadi salah satu yang bertanggung jawab.

"Multilateralisme dan hukum internasional sedang terancam oleh kekuatan besar dunia. Perilaku tidak bertanggung jawab AS adalah ancaman terbesar bagi perdamaian dan kemanan internasional," ungkap Rodriguez saat menghadi pertemuan tingkat tinggi PBB untuk memperingati hari jadi PBB yang ke-75.

Menurut menteri luar negeri Kuba tersebut, AS terlibat dalam perlombaan senjata yang dibuatnya sendiri dan seolah menyalahkan pihak lain atas sejumlah ketegangan di beberapa wilayah.

Rodriguez juga menyoroti AS yang dinilai tidak berkontribusi pada upaya penyelesaian banyak krisis yang timbul akibat pandemi virus corona.

Baca Juga: Jepang kembali tunjukkan ambisi menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB

Hubungan Kuba dengan AS memang tidak terlalu harmonis, terutama di sektor ekonomi dan perdagangan internasional.

AS telah memberlakukan blokade ekonomi, komersial, dan keuangan kepada Kuba selama enam dekade. Hal ini disebabkan oleh Kuba yang menasionalisasi kilang minyak AS tanpa kompensasi.

Setiap tahunnya pemerintah Kuba selalu mengajukan rancangan resolusi ke Majelis Umum PBB yang menyerukan pencabutan embargo perekonomian tersebut.

Sayangnya sampai saat ini Kuba masih belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Bahkan awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump justru memperpanjang masa embargo terhadap Kuba selama satu tahun melalui Undang-Undang Perdagangan Dengan Musuh (Trading With the Enemy Act).

Selanjutnya: Serang balik, China sebut AS adalah ancaman terbesar bagi perdamaian dunia


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×