kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laporan Anyar: China Kirim Senapan Serbu & Rompi Anti Peluru ke Rusia


Sabtu, 18 Maret 2023 / 07:21 WIB
Laporan Anyar: China Kirim Senapan Serbu & Rompi Anti Peluru ke Rusia


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menurut sebuah laporan baru, perusahaan China, termasuk setidaknya satu perusahaan yang terkait dengan Partai Komunis China, telah mengirimkan senapan serbu, suku cadang drone, dan tentara ke Rusia.

Melansir Fox News, data yang diperoleh Politico menunjukkan pengiriman ke Rusia ini terjadi antara Juni dan Desember 2022, jauh setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Menurut data bea cukai, kontraktor pertahanan milik negara, China North Industries Group Corporation Limited, mengirimkan senapan CQ-A ke perusahaan Rusia Tekhkrim pada Juni 2022. 

Meskipun senapan ini ditandai sebagai "senapan berburu sipil", mereka dilaporkan telah digunakan oleh polisi paramiliter Tiongkok.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan China telah mengirimkan 12 pengiriman suku cadang drone dan lebih dari 12 ton pelindung tubuh atau rompi anti peluru kepada entitas Rusia.

Tidak jelas dari data bea cukai bahwa Beijing mengirimkan barang-barang ini ke Rusia dengan tujuan membantu upaya perangnya di Ukraina, karena peralatan ini dapat diberi label sebagai "penggunaan ganda".

Mengutip Yahoo News, Politico juga menemukan bahwa perusahaan negara Rusia RosOboronExport telah mengimpor microchip, pelindung termal, dan suku cadang seperti mesin turbin gas pada tahun 2022 dari sejumlahnegara mulai dari China, Serbia, hingga Myanmar.

Fox News Digital telah menghubungi Departemen Luar Negeri AS untuk mengomentari perkembangan terbaru.

Laporan itu muncul setelah para pejabat mengatakan bulan lalu bahwa AS "yakin" China sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia untuk mendukung perang Moskow melawan Ukraina.

AS dan sekutu NATO-nya telah berulang kali memperingatkan bahwa negara mana pun – termasuk China – akan mendapatkan sanksi ekonomi yang cepat dan berat jika diketahui membantu upaya perang Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×