Sumber: GSM Arena | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Awal bulan lalu Apple akhirnya resmi memperkenalkan lini iPhone 12 ke publik. Seri terbaru dan terbaik dari iPhone ini hadir dalam 4 varian berbeda. Untuk penjualan tahap pertama, baru varian iPhone 12 dan iPhone 12 Pro saja yang ditawarkan.
Setelah beredar beberapa hari di sejumlah negara, dikabarkan bahwa permintaan dua varian iPhone 12 tersebut sangat tinggi. GSM Arena mengabarkan bahwa Apple telah menghubungi mitra supply chain mereka untuk meningkatkan jumlah produksi.
Berdasarkan laporan dari Cinda Securities, Apple akan menambah produksi iPhone 12 hingga 2 juta unit. Secara keseluruhan, Cinda memprediksi bahwa permintaan iPhone 12 ke depannya bisa mencapai 80-85 juta unit.
Cinda juga memprediksi bahwa pengiriman iPhone 12 ke seluruh dunia pada tahun 2021 mendatang bisa mencapai 230-240 unit. Jika benar terjadi, lini iPhone 12 akan menjadi smartphone iPhone terlaris dalam sejarah.
Baca Juga: Apple melobi pemerintah AS, berharap mendapat keringanan pajak
Untuk saat ini, status iPhone terlaris masih melekat pada iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, dengan estimasi penjualan sebanyak 222,4 juta unit.
Analis kenamaan yang dekat dengan Apple, Ming Chi Kuo, memperkirakan bahwa selama masa pre-order masyarakat telah memesan 7-9 juta unit iPhone 12 dan iPhone 12 Pro.
Kuo juga memprediksi bahwa varian iPhone 12 dan iPhone 12 Pro akan menyumbang hingga 60-70% dari total penjualan seri iPhone 12. Sementara iPhone 12 Pro Max dan iPhone 12 Mini menyumbang 15-20%.
Sempat bikin saham Apple anjlok
Apple pada hari Selasa (13/10) resmi merilis lini iPhone 12 yang memang telah dinanti banyak pihak. Sayangnya, setelah perilisan, saham Apple anjlok hingga 4%.
MarketWatch mencatat saham Apple Inc. (AAPL), -0,39% turun 2,65% menjadi US$ 121,10 pada hari Selasa. Jatuhnya saham Apple tersebut menghentikan kenaikan yang telah berhasil diraih sebelumnya selama dua hari berturut-turut. AAPL ditutup US$ 16,88, jauh di bawah catatan tertinggi pada 2 September yang mencapai US$ 137,98.
Baca Juga: Tim Cook terima paket saham Apple pertama sejak 2011, segini jumlahnya