kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Laut China Selatan panas lagi, AS peringatkan China lewat pengerahan drone


Senin, 14 Desember 2020 / 09:42 WIB
Laut China Selatan panas lagi, AS peringatkan China lewat pengerahan drone
ILUSTRASI. Ketegangan di Laut China Selatan semakin memanas setelah Angkatan Laut AS mengatakan akan mengerahkan drone baru. McLearnon/Handout via REUTERS.


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Ketegangan di Laut China Selatan semakin memanas setelah Angkatan Laut AS mengatakan akan mengerahkan drone baru miliknya. Langkah ini merupakan upaya untuk memastikan kesiapan AS jika konflik terjadi di wilayah yang disengketakan.

Melansir Express.co.uk, AS dan Beijing telah terlibat dalam perang mulut di Laut China Selatan selama bertahun-tahun. Belakangan, ada kekhawatiran besar akan konflik di wilayah yang dijuluki perairan termahal di dunia tersebut. 

Jika konflik terjadi, AS mengatakan akan siap karena mulai menggunakan drone untuk bekerja bersama teknologi tak berawak untuk membantu skenario tempurnya mulai tahun 2021. 

Pentingnya penyertaan tersebut dikemukakan oleh Laksamana Muda Robert Gaucher, direktur markas besar maritim dengan AS Armada Pasifik.

Baca Juga: Revolusi teknologi disebut bisa jadi kunci keberhasilan AS untuk kalahkan China

"Kami sedang mempersiapkan untuk awal 2021 agar dapat menjalankan masalah pertempuran armada yang berpusat pada (teknologi) tak berawak. Drone itu akan ada di laut, di atas laut, dan di bawah laut saat uji coba nanti," jelasnya.

Menurut Eurasiantimes.com, keputusan tersebut dielu-elukan sebagai "terobosan besar" bagi AS. Operasi pelatihan secara rutin terjadi di perairan, oleh semua negara yang mengklaim wilayah tersebut.

Angkatan Laut AS secara teratur menjalankan masalah pertempuran armada, yang memungkinkan militer untuk menguji bagaimana mereka akan mengerahkan pasukannya jika konflik meletus.

Baca Juga: Bisa dipersenjatai rudal, ini kapal penjaga pantai canggih Taiwan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×