kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.204   76,00   0,47%
  • IDX 7.216   -16,49   -0,23%
  • KOMPAS100 1.066   1,18   0,11%
  • LQ45 842   -1,96   -0,23%
  • ISSI 215   0,77   0,36%
  • IDX30 433   -1,07   -0,25%
  • IDXHIDIV20 518   -0,36   -0,07%
  • IDX80 122   0,04   0,04%
  • IDXV30 124   0,15   0,12%
  • IDXQ30 142   -0,18   -0,12%

Lawan Dominasi China, Uni Eropa Berencana Subsidi Penjualan Kendaraan Listrik


Jumat, 24 Januari 2025 / 09:14 WIB
Lawan Dominasi China, Uni Eropa Berencana Subsidi Penjualan Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Uni Eropa mempertimbangkan penggunaan subsidi untuk mendukung industri electric vehicle (EV) alias kendaraan listrik. REUTERS/Michele Tantussi


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Uni Eropa mempertimbangkan penggunaan subsidi untuk mendukung industri kendaraan listrik (EV). 

Langkah tersebut bertujuan untuk melawan masuknya impor Tiongkok yang menurunkan prospek laba bagi produsen mobil domestik.

Melansir Straight Arrow News, berikut sejumlah informasi terkait hal tersebut:

Mengapa UE mempertimbangkan subsidi kendaraan listrik untuk melawan Tiongkok?

Proyeksi menunjukkan bahwa kendaraan listrik Tiongkok yang lebih murah dapat merugikan produsen mobil Eropa hampir US$ 8 miliar pada tahun 2030, menurut studi Allianz Trade. 

Sebagai tanggapan, Uni Eropa menaikkan tarif untuk model kendaraan listrik Tiongkok pada bulan Juni 2024. 

Tiongkok mengklaim, harga mereka rendah secara artifisial karena subsidi yang diberikan oleh Beijing dan karenanya melemahkan penawaran merek mobil Eropa sendiri.

Baca Juga: Hyundai Gandeng General Motors Pasok Kendaraan Listrik di AS

Apa yang telah dibahas UE terkait subsidi EV?

Uni Eropa sekarang sedang mengevaluasi tindakan tambahan, termasuk menerapkan subsidi mereka sendiri.

Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Teresa Ribera mengumumkan selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bahwa skema subsidi kendaraan listrik pan-Eropa sedang dibahas. 

Ribera menekankan pentingnya pendekatan Uni Eropa yang terpadu dan memperingatkan terhadap program nasional yang terfragmentasi.

Menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa, saat ini, insentif kendaraan listrik sangat bervariasi di seluruh Uni Eropa, dengan beberapa negara anggota tidak menawarkan subsidi pembelian.

Tonton: Isuzu Bertekad Raih Pangsa Pasar 33,4% di Pasar Kendaraan Komersial pada 2025

Apa yang terjadi selanjutnya?

Namun, rencana untuk membantu produsen kendaraan listrik Eropa ini menghadapi potensi komplikasi karena aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang harus diikuti Uni Eropa.

Pasalnya, WTO melarang subsidi yang secara tidak adil menguntungkan produsen dalam negeri atau menghambat persaingan internasional.

Selain itu, memberlakukan tindakan yang tidak dapat dimanfaatkan oleh produsen mobil Tiongkok juga akan menjadi tantangan.

Selanjutnya: Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.239 Per Dolar AS pada Hari Ini (24/1), Terkuat di Asia

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 24 Januari 2025 Antam Naik dan UBS Stagnan



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×