Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Lebih lanjut, sang profesor menjelaskan bahwa teori fisika sederhana seharusnya memang bisa menjelaskan metode tersebut. Namun, untuk saat ini misi semacam itu perlu dipelajari lebih detail.
Para ilmuwan juga berpendapat bahwa mengubah jalur asteroid memiliki risiko yang lebih rendah bagi Bumi dibandingkan dengan menghancurkannya, karena sisa-sisanya bisa mengotori atmosfer.
Bukan hanya China, antara akhir 2021 hingga awal 2022, Amerika Serikat juga akan meluncurkan pesawat ruang angkasa robotik untuk mencegat dua asteroid yang relatif dekat dengan Bumi.
Satu tahun setelahnya, pesawat ruang angkasa NASA akan mendarat di salah satu asteroid untuk melihat seberapa banyak perubahan lintasan yang terjadi.
Jika semuanya berjalan lancar, ini akan menjadi percobaan pertama umat manusia untuk mengubah arah benda langit.