kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih dari 30 Negara Tolak Keterlibatan Atlet Rusia di Kompetisi Internasional


Selasa, 21 Februari 2023 / 16:08 WIB
Lebih dari 30 Negara Tolak Keterlibatan Atlet Rusia di Kompetisi Internasional
ILUSTRASI. Cincin Olimpiade terlihat di depan Menara Eiffel, Paris, Prancis, 14 September 2017. REUTERS/Christian Hartmann


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Lebih dari 30 negara mendukung rencana pelarangan bagi atlet Rusia untuk mengikuti kompetisi internasional. Larangan tersebut juga berlaku untuk atlet Belarusia, negara yang mendukung operasi militer Rusia di Ukraina.

Pernyataan dukungan itu disampaikan oleh pemerintah Inggris melalui Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga pada hari Senin (20/2). AS, Prancis, dan Jerman termasuk di antara negara-negara yang mendukung larangan tersebut.

"Ada kekhawatiran serius tentang seberapa layak bagi atlet Rusia dan Belarusia untuk berkompetisi secara netral mengingat mereka didanai dan didukung langsung oleh negara mereka," bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip Reuters.

Pemerintah Inggris menambahkan, Rusia dan Belarusia bisa membuat atlet mereka untuk bebas berkompetisi lagi jika mereka mengakhiri perang.

Baca Juga: China Kecam Negara-negara yang Membuat Perang di Ukraina Terus Berkobar

Desakan ini memberi tekanan baru untuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang terancam batal menggelar Olimpiade Paris 2024 karena adanya perang di Ukraina.

Pernyataan yang dirilis pemerintah Inggris sepertinya merupakan respons atas langkah IOC yang sedang mencari cara agar atlet Rusia dan Belarusia bisa berkompetisi secara netral, termasuk di Olimpiade Paris 2024.

Awal bulan ini penyelenggara Olimpiade Paris 2024 menegaskan bahwa mereka akan mematuhi keputusan IOC tentang partisipasi atlet Rusia dan Belarusia di Olimpiade.

Di sisi lain, Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan seharusnya tidak ada atlet dari Rusia di Olimpiade Paris selama perang di Ukraina masih berlangsung.

Baca Juga: Nasib Masa Depan Kekuasaan Putin di Rusia Tak Pasti Akibat Perang Ukraina

Pihak Ukraina juga mengancam akan memboikot Olimpiade jika atlet Rusia dan Belarusia tetap diizinkan bertanding. Kasus seperti ini juga pernah terjadi pada 1970-an dan 1980-an selama era Perang Dingin.

Awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy hadir dalam pertemuan online untuk membahas larangan tersebut. Pertemuan diikuti oleh 35 negara dan diketuai oleh Inggris.

Pada momen itu Zelenskiy menyampaikan setidaknya 228 atlet dan pelatih olahraga Ukraina tewas akibat agresi Rusia.

IOC tegas menyampaikan bahwa upaya boikot akan melanggar Piagam Olimpiade. Mereka juga memastikan bahwa keterlibatan Rusia dan Belarusia telah dijamin oleh resolusi PBB terhadap diskriminasi dalam gerakan Olimpiade.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×