kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.327   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.203   35,79   0,50%
  • KOMPAS100 1.050   4,51   0,43%
  • LQ45 817   2,35   0,29%
  • ISSI 226   1,20   0,53%
  • IDX30 427   0,92   0,22%
  • IDXHIDIV20 506   0,89   0,18%
  • IDX80 118   0,34   0,29%
  • IDXV30 120   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   0,08   0,06%

Len Blavatnik, pendiri Access Industries dengan kekayaan US$ 7,5 miliar (1)


Senin, 22 November 2010 / 06:58 WIB
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Test Test

Dengan kekayaan mencapai US$ 7,5 miliar, Majalah Forbes memasukkan nama Len Blavatnik dalam daftar 100 orang terkaya di dunia. Melalui Access Industries, pria kelahiran Rusia ini mengelola 15 induk perusahaan yang bermarkas di tiga benua: Eropa, Amerika, dan Asia. Perusahaannya yang tersebar hampir di seluruh penjuru dunia tersebut bergerak di sektor usaha sumber daya alam dan bahan kimia, media dan telekomunikasi, serta real estate.

Di kawasan Amerika dan Eropa, nama Len Blavatnik sudah tidak asing lagi. Pemilik nama lengkap Leonid Valentinovich Blavatnik ini adalah pendiri Access Industries, holding usaha yang membawahi sejumlah perusahaan yang bergerak di tiga sektor bisnis, yakni sumber daya alam dan bahan kimia, media dan telekomunikasi, serta real estate.

Salah satu perusahaan di bawah kendali Access Industries yang bergerak di sektor sumber daya alam dan bahan kimia adalah LyondellBasell Industries NV, perusahaan plastik terbesar di dunia. Perusahaan yang bermarkas di Rotterdam, Belanda, itu juga merupakan operator dari salah satu kilang paling besar di Amerika Utara.

Di sektor media dan telekomunikasi, perusahaan milik Blavatnik tersebar di sejumlah negara. Misalnya, Amedia, perusahaan pembuat program televisi terbesar di Rusia. Amedia adalah pemilik saham Media City, salah satu jaringan studio TV terbesar di Negeri Beruang Merah.

Selain Amedia, Blavatnik juga punya delapan perusahaan media dan telekomunikasi besar lainnya. Yaitu, Acision, Ice.net, Icon, O-Zone Networks, Perform, RGE Group, Top Up TV, dan Warner Music Group.

Di sektor real estate, Blavatnik memiliki perusahaan di bawah bendera Faena Group yang berkantor pusat di Puerto Madero Este, Argentina. Ia juga merupakan pemegang saham mayoritas di Tory Burch LLC, perusahaan yang memproduksi sepatu, tas, dan perhiasan untuk kelas atas.

Access Industries kini membawahi 15 induk perusahaan yang bermarkas di tiga benua: Amerika, Eropa, dan Asia. Namun, operasional dari perusahaan-perusahaan milik Blavatnik itu berada di hampir semua penjuru dunia.

Blavatnik pun menjadi salah satu orang paling kaya di muka bumi ini. Majalah Forbes menyebut kekayaan Blavatnik di 2010 ini mencapai US$ 7,5 miliar. Forbes kemudian memasukkan Blavatnik dalam daftar jajaran 100 orang terkaya di dunia, persisnya ia menempati urutan ke-93.

Blavatnik lahir di Moskow, Rusia pada 14 Juni 1957. Setelah menyelesaikan kuliah di Moscow Transportation Engineering Institute, ia dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat di 1978. Selain karena Pemerintahan Rusia dikendalikan oleh komunis, kepindahan Blavtnik ke Negeri Paman Sam untuk melanjutkan studi pascasarjana Ilmu Komputer di Universitas Columbia.

Setelah tinggal sekitar enam tahun di tanah Amerika Serikat, Blavatnik akhirnya memutuskan untuk pindah kewarganegaraan dari Rusia menjadi Amerika Serikat. Meski begitu, ia masih terus menjalin hubungan dengan para teman dan koleganya yang masih berada di Rusia.

Tahun 1986 bisa dibilang sebagai awal Blavatnik terjun ke dunia bisnis dengan mendirikan Access Industries. Perusahaan yang berkantor pusat di New York tersebut merupakan kendaraannya untuk melakukan investasi di pelbagai sektor. Di sela-sela menjalankan Acces Industries, Blavatnik masih menyempatkan diri kuliah di Harvard Business School untuk meraih gelar MBA. Ia lulus tahun 1989.

Namun, bisnis Blavatnik saat itu boleh dikatakan masih jauh dari harapannya. Sebab, investasinya masih di seputaran Amerika Serikat saja. Rencana melebarkan sayap bisnisnya hingga ke tanah kelahirannya terganjal oleh pemerintahan komunis yang masih menguasai Uni Soviet.

Setelah komunis runtuh di Uni Soviet pada dekade 1990-an, bisa dibilang ini sekaligus merupakan tonggak awal bisnis Blavatnik. Pasalnya, ketika komunis sudah tidak lagi mengendalikan Rusia, ia pun bisa menancapkan kuku-kuku bisnisnya di negara pecahan Uni Soviet tersebut.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×