Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
HONG KONG/LONDON. Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd ingin memperluas bisnisnya di Eropa. Korporasi milik orang terkaya Asia, Li Ka-Shing, ini tengah membidik aset jaringan listrik di Swedia milik Fortum Oyj.
Cheung Kong Infrastructure dikabarkan tengah menyeleksi perbankan yang akan ditunjuk sebagai penasihat keuangan terkait dengan penawaran mereka terhadap aset Fortum.
Bukan hanya Cheung Kong, sejumlah perusahaan lain membidik aset yang sama. Mereka antara lain dana pensiun asal Kanada, Borealis Infrastructure Management Inc dan kelompok korporasi yang dipimpin Macquarie Group Ltd dan 3i Group Plc. Demikian ungkap seorang sumber, Rabu (12/3).
Fortum tengah melelang jaringan listriknya di Swedia. Valuasi aset tersebut ditaksir € 4 miliar (US$ 5,54 miliar) hingga € 5 miliar. Proses penjualan aset bakal dimulai pada kuartal kedua tahun ini.
Aset infrastruktur seperti jaringan distribusi listrik, jaringan pipa dan sistem air bersih menarik perhatian para investor. Mulai perusahaan spesialis infrastruktur hingga pengelola dana pensiun. Pasalnya pendapatan yang dihasilkan oleh aset-aset tadi relatif stabil.
Sejatinya, Li Ka-Shing bukanlah pemain baru di bisnis infrastruktur Eropa dan Asia Pasifik. Sebelumnya, dia telah memiliki jaringan listrik dan jaringan air bersih di Inggris dan Australia. Sebagai bagian dari konsorsium, Cheung Kong Infrastructure membeli Northumbrian Water Group di Inggris dengan nilai transaksi US$ 7,5 miliar pada tahun 2011. Cheung Kong Infrastructure juga bergabung dengan sekelompok investor untuk mengakuisisi tiga jaringan listrik Inggris senilai US$ 9 miliar pada tahun 2010.
Di sisi lain, Fortum getol menjual aset-asetnya. Sebelum melelang jaringan listrik di Swedia, Fortum menjual jaringan serupa di Finlandia senilai US$ 3,5 miliar, pada Desember tahun lalu. Pembelinya adalah Borealis yang juga memiliki sebagian aset di Finlandia. Di sisi, Borealis dibantu penasehat keuangan Deutsche Bank AG. Cheung Kong Infrastructure dan Macquarie juga ikut menawar aset di Finlandia.
Bagi Fortum, penjualan tadi merupakan bagian rencana besar perusahaan keluar dari aset jaringan distribusi dan fokus ke bisnis pembangkit. Akhir tahun lalu, Fortum mengumumkan rencana penjualan jaringan distribusi listrik di Swedia dan Norwegia.
Pendapatan Fortum dari bisnis distribusi listrik tahun lalu tak banyak berubah, yakni sekitar € 1,1 miliar. Adapun laba sebelum pajak dari bisnis tersebut meningkat 5% year on year menjadi di kisaran € 550 juta.