kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Liang Wengen : Menjadi orang terkaya di China karena bisnis alat berat (1)


Senin, 24 Oktober 2011 / 09:31 WIB
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar saat ia menyampaikan pidato kenegaraan tahunan di hadapan Majelis Federal di Moskow, Rusia, 15 Januari 2020.


Sumber: Harian KONTAN, 23 September 2011 | Editor: Catur Ari

Gairah pembangunan properti dan konstruksi di China tak hanya membuat kaya Vincent Lo. Yang juga meraih untung dari pembangunan itu adalah Sany Heavy Industri, milik taipan Liang Wengen. Dengan penjualan alat berat bernilai miliaran dollar telah membuat Liang, menurut Lembaga Riset Hurun, telah menjadi orang terkaya di China di tahun ini dengan kekayaan US$ 11 miliar. Sedangkan Forbes menempatkannya Liang sebagai orang terkaya nomor 114 di dunia.

Liang Wengen adalah salah satu pria terkaya di China. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di salah satu negeri macan Asia, membuat kekayaan Liang melesat. Kekayaan pemilik bisnis alat berat Sany Heavy Industry ini, menurut versi Institut Riset Hurun, pada 2011 ini mencapai US$ 11 miliar.

Dengan kekayaannya itu, Hurun menempatkan Liang di posisi teratas orang terkaya di China. Sedikit berbeda dengan Hurun, Majalah Forbes, juga tahun ini menempatkan Liang pada posisi ke-2 orang terkaya di China dengan kekayaan sebesar US$ 9,3 miliar.

Lembaga Riset Hurun mengatakan, Liang adalah salah satu miliarder China yang terus mengalami peningkatan kekayaan meskipun ekonomi dunia menghadapi krisis dalam beberapa tahun terakhir. Liang Wengen dikatakan mendapat keuntungan dari penjualan peralatan konstruksi. Apalagi, pertumbuhan ekonomi China salah satu faktor terbesarnya didorong oleh pembelanjaan untuk proyek prasarana umum seperti jalan, jembatan dan bandara. Perusahaan milik Liang membantu pembangunan tersebut dengan menjual berbagai jenis alat berat itu.

Sany tercatat sebagai perusahaan alat berat terbesar di China dan menempati posisi sebagai produsen alat berat dan konstruksi keenam terbesar di dunia. Pada akhir 2010 perusahaan ini berhasil membukukan penjualan sebesar US$ 7,6 miliar.

Sedangkan pada pertengahan 2011 nilai kapitalisasi pasar Sany mencapai US$ 21,59 miliar. Perusahaan ini juga memiliki 53.000 pekerja di seluruh dunia.

Beberapa produk unggulan Sany antara lain adalah trailer dan truk beton. Selain itu, Sany juga memproduksi mesin bor minyak dan mesin derek. Dengan produk unggulan tersebut penjualan Sany terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga harga sahamnya di pasar saham China juga melonjak hingga 50%.

Oleh karena itulah, Liang kemudian mendapat penghargaan sebagai The Best Employer of Chinese Listed Companies selama dua tahun berturut-turut sejak 2010.

Penghargaan itu menunjukkan bahwa kinerja perusahaan milik Liang memang baik. Tak hanya melayani pasar China maupun Asia. Sany juga menyasar kawasan Afrika, Amerika Latin, Amerika Serikat, hingga Rusia.

Salah satu keberhasilan Liang dalam memasarkan produk alat beratnya adalah saat dirinya bertemu dengan Perdana Menteri Kenya, Raila Odinga pada Mei 2009 lalu. Dalam pertemuan dengan salah satu pemimpin Afrika Timur ini, Wengen berhasil menjual sekitar 160 mesin konstruksi.

Kesuksesan ini membawa nama Sany sebagai salah satu pemasok alat berat utama di Kenya. Sany juga terpilih sebagai penyuplai utama bagi Kementerian Pembangunan Jalan dan Pelabuhan Kenya.

Tentu saja kesuksesan Sany membuat tantangan Liang juga semakin besar. Selain harus mempertahankan pasar alat beratnya, dia juga harus terus mengembangkan produknya sehingga bisa bersaing dengan produsen alat berat lain. Untuk itu, Liang kemudian bekerja sama dengan salah satu perusahaan alat berat asal Jerman.

Dengan menggandeng perusahaan Jerman, Liang berharap kualitas produk alat beratnya akan semakin meningkat. Dia juga terus berupaya untuk berinovasi dalam pengembangan mesin manufaktur, kelengkapan peralatan, dan presisi mesin. Tak hanya itu, Liang juga menghindari dari kemungkinan merger dengan perusahaan alat berat lainnya. Sebab, menurut Liang, dengan memilih investasi langsung dan berdiri sendiri maka uang hasil bisnis itu tentu akan lebih aman.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×