Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Pimpinan Liga Arab mengecam serangan udara mematikan yang dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza. Serang itu disebut sebagai "tidak pandang bulu dan tidak bertanggung jawab" dan Israel telah memprovokasi eskalasi kekerasan sebelumnya di Yerusalem.
Kekerasan dimulai dengan konfrontasi antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan keamanan Israel di Masjid al-Aqsa di jantung Kota Tua Yerusalem. Kompleks bertembok yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan Muslim sebagai Tempat Suci.
Israel melancarkan serangan udara ke Gaza setelah kelompok militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem.
"Pelanggaran Israel di Yerusalem, dan toleransi pemerintah terhadap ekstremis Yahudi yang memusuhi Palestina dan Arab, itulah yang menyebabkan penyalaan situasi dengan cara yang berbahaya ini," kata ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dalam sebuah pernyataan, Selasa (11/5).
Baca Juga: Israel kembali gempur Jalur Gaza, kirim 5.000 tentara tambahan
Serangan di Gaza adalah "unjuk kekuatan yang menyedihkan dengan mengorbankan darah anak-anak", katanya.
Gheit menambahkan bahwa "provokasi Israel" adalah penghinaan terhadap Muslim pada malam libur Idul Fitri di akhir bulan suci Ramadhan.
Menteri luar negeri Liga Arab mengadakan pertemuan darurat virtual pada hari Selasa untuk membahas situasi di Yerusalem.
Pertemuan itu akan menegaskan kembali sentralitas masalah Palestina bagi negara-negara Arab dan solidaritas dengan warga Palestina di Yerusalem.
Sehubungan dengan peristiwa di Yerusalem, Mesir menyatakan "penolakan total dan kutukan atas praktik-praktik Israel yang menindas ini," kata Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry kepada Liga.
Kepala Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang mengadakan pertemuan darurat di Jeddah, "memuji ketabahan rakyat Palestina yang ditempatkan di kota Yerusalem yang diduduki, agen SPA melaporkan.
Baca Juga: Arab Saudi mengutuk serangan pasukan Israel di Al-Aqsa
Turki juga mengutuk serangan udara Israel. "Pemerintah Israel akhirnya harus memahami bahwa mereka tidak akan dapat menekan hak dan tuntutan sah rakyat Palestina dengan menggunakan kekuatan yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional," kata kementerian luar negeri Turki.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 28 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak, telah tewas.
Israel membantah pernyataan itu, mengatakan telah menewaskan sedikitnya 20 pejuang Hamas dan bahwa sepertiga dari ratusan roket yang diluncurkan oleh militan gagal, menyebabkan korban sipil Palestina.