Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BeIJING. Musibah tanah longsor terjadi di sebuah tambang di Tibet. Tambang yang bernama tambang bijih besi dan emas Jiama tersebut terletak di desa Maizhokunggar, dekat Lhasa.
Ini merupakan proyek tambang terbesar milik pemerintah China di Tibet. Berdasarkan situs kementrian industri China, nilai investasi pada tambang ini diproyeksikan mencapai 5 miliar yuan atau US$ 805 juta hingga 2015 mendatang.
Dalam kejadian tersebut, ada 83 pekerja yang terjebak. Dua dari mereka yang terjebak merupakan warga Tibet. Sisanya adalah pekerja migran Han China dari provinsi tetangga Yunan, Guizhou, dan Sichuan.
Ironisnya, meski upaya penyelamatan sudah berlangsung selama 28 jam, tim penyelamat belum juga menemukan seorangpun pekerja yang selamat atau menemukan mayat pekerja.
Menurut kantor berita Xinhua, kemungkinan pekerja yang selamat dalam musibah tersebut sangat kecil. Sebab, upaya penyelamatan tersebut terkendala oleh medan yang terjal serta temperatur yang sangat dingin.
Catatan saja, tambang Jiaama dioperasikan oleh Hutailong Mining Development Co.