kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

LSM China sebut pandemi corona memperbesar krisis HAM di Amerika Serikat


Kamis, 11 Juni 2020 / 15:50 WIB
LSM China sebut pandemi corona memperbesar krisis HAM di Amerika Serikat
ILUSTRASI. Sebuah LSM China mengkritik cara Amerika Serikat (AS) merespons wabah corona yang malah memperparah krisis HAM di AS.


Sumber: Xinhua | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. The China Society for Human Rights Studies (CSHRS) mengeluarkan sebuah artikel berjudul "Pandemi Covid-19 Memperbesar Krisis Hak Asasi Manusia Gaya AS", Kamis (11/6). Artikel ini mengkritik cara Amerika Serikat (AS) dalam menangangi pandemi corona.

Mengutip Xinhua, artikel tersebut menyebutkan, respons pemerintah AS yang mementingkan diri sendiri, pandangan pendek, tidak efisien, dan tidak bertanggung jawab terhadap pandemi corona, telah menyebabkan tragedi di negara tersebut. Tercatat sekitar 2 juta orang AS terinfeksi virus dan lebih dari 110.000 orang meninggal.

Ini telah mengekspos masalah yang sudah lama ada dan sekarang memburuk di Amerika Serikat. Contohnya, masyarakat yang terpecah belah, polarisasi antara si kaya dan si miskin, diskriminasi rasial, dan perlindungan yang tidak memadai terhadap hak-hak dan kepentingan kelompok-kelompok rentan, demikian artikel tersebut.

Baca Juga: Amerika akui hubungan dengan China di posisi kritis

"Ini telah membawa orang-orang Amerika ke dalam bencana hak asasi manusia yang serius," tulis CSHRS di artikel itu.

Artikel tersebut menunjukkan bahwa pemerintah AS telah mengabaikan peringatan pandemi, memprioritaskan kepentingan modal dan mempolitisasi upaya anti-pandemi dalam merespons wabah corona.

Ketika virus itu meletus di Amerika Serikat, beberapa politisi AS menggunakannya sebagai senjata untuk menyerang lawan-lawan politik. Mereka melihatnya sebagai peluang untuk merebut kekuasaan dan kepentingan partisan, dan memprioritaskan respons pasar modal, alih-alih mengenai dorongan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan rakyat mereka sebagai prioritas utama mereka, katanya.

"Karena ini, pemerintah AS gagal memberikan peringatan yang efektif kepada publik dan gagal mempersiapkan diri untuk konsumsi potensial sumber daya medis yang disebabkan oleh pandemi, membawa orang Amerika ke jurang infeksi dan kematian," sebut CSHRS dalam laporannya.

Baca Juga: Kasus harian tembus rekor baru, WHO: Pandemi corona jauh dari kata usai

Dalam artikelnya, CSHRS juga menyebut ketidaksetaraan dalam masyarakat AS telah sepenuhnya terungkap selama pandemi corona.

Pandemi corona telah membuat kehidupan orang-orang di bagian bawah masyarakat AS semakin sulit, dan semakin mengintensifkan polarisasi sosial antara kaya dan miskin.

Tingkat pengangguran di AS yang tinggi terjadi lantaran pandemi corona telah menyebabkan kelas pekerja terancam krisis. Kelompok rentan di Amerika Serikat juga harus berjuang bertahan hidup selama pandemi.

Para lansia telah menjadi "korban" ketidakefektifan pemerintah AS dalam memerangi pandemi, yang juga membuat para tunawisma tidak memiliki tempat untuk pergi dan anak-anak miskin dan anak-anak imigran dalam situasi yang mengkhawatirkan.

The China Society for Human Rights Studies (CSHRS) adalah organisasi non-pemerintah nasional terbesar di bidang hak asasi manusia di Tiongkok.

Baca Juga: Saat protes rasisme, AS punya orang Afrika-Amerika pertama jadi kepala Angkatan Udara



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×