kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Macron Ultimatum China: Siap Perang Dagang ala Eropa!


Senin, 08 Desember 2025 / 04:05 WIB
Macron Ultimatum China: Siap Perang Dagang ala Eropa!
ILUSTRASI. Usai kunjungan tiga harinya ke China, Presiden Emmanuel Macron menegaskan bahwa Eropa bisa mengambil langkah balasan jika Beijing tak ubah kebijakannya. REUTERS/Stephane Mahe


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Prancis Emmanuel Macron melempar sinyal keras ke Beijing. Dalam wawancara dengan harian bisnis Les Echos usai kunjungan tiga harinya ke China, ia menegaskan bahwa Eropa bisa mengambil langkah balasan jika Beijing tidak mengubah kebijakan dagangnya.

“Saya mencoba menjelaskan kepada pihak China bahwa surplus perdagangan mereka tidak bisa dibiarkan. Mereka justru sedang ‘membunuh’ para pelanggannya sendiri, terutama karena mereka hampir tak lagi mengimpor dari kami,” kata Macron.

Melansir DPA International, ia menambahkan bahwa bila China tak juga merespons, maka negara-negara Eropa tak punya pilihan selain mengambil tindakan tegas dalam beberapa bulan ke depan. 

“Kami mungkin harus mengurangi kerja sama atau mengikuti jejak Amerika Serikat, misalnya memberlakukan tarif terhadap produk-produk China,” tegasnya.

China adalah mitra dagang terpenting Prancis di Asia. Namun neraca perdagangan Prancis terus merah, di mana impornya jauh lebih besar dibanding ekspornya. Pada 2024, defisit perdagangan Prancis dengan China mencapai lebih dari € 46 miliar (US$ 53,5 miliar).

Baca Juga: India Tak Tambah Kapasitas Batu Bara Setelah 2035

Kondisinya serupa di tingkat Uni Eropa. Total defisit perdagangan blok tersebut menembus € 300 miliar. Permintaan yang melemah di China membuat perusahaan Jerman, Prancis, dan negara Eropa lain terpukul. Di saat yang sama, produk-produk China makin membanjiri pasar Eropa, sebagian akibat perselisihan dagang China-AS yang mengalihkan arus barang ke Eropa.

Macron menilai langkah China itu menghantam jantung industri dan model inovasi Eropa. Ia menambahkan bahwa proteksionisme AS memperburuk situasi karena arus barang China kian deras masuk ke pasar Eropa.

Menurutnya, Eropa kini terjepit di tengah, sementara masa depan industri benua itu dipertaruhkan. “Kami berubah menjadi pasar penyesuaian, dan itu skenario terburuk,” ujar Macron.

Tonton: Tahun 2026 IHSG Bisa Tumbuh Double Digit Lagi

Kesimpulan 

Macron memperingatkan China bahwa Eropa siap membalas jika surplus perdagangan China terus melebar dan impor dari Eropa terhenti. Defisit besar yang dialami Prancis dan Uni Eropa, ditambah banjir produk China akibat tensi dagang dengan AS, membuat Eropa merasa posisinya terjepit. Macron ingin China mengubah perilakunya, atau Eropa akan mengikuti langkah proteksionis AS, termasuk kemungkinan tarif baru.

Selanjutnya: IHSG Cetak Rekor Terus, Cuan Konglomerat Makin Tebal




TERBARU

[X]
×