Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, negaranya yang bergantung pada ekspor bisa terkena sanksi perdagangan di tengah proteksionisme yang meningkat, menyusul perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.
Cuma, Mahathir tidak menyebutkan sumber kemungkinan sanksi terhadap Malaysia. Yang terang, dia kecewa lantaran para pendukung perdagangan bebas sekarang terlibat dalam praktik-praktik perdagangan terbatas pada "skala besar".
"Sayangnya, kami terperangkap di tengah," kata Mahatir dalam konferensi di Kuala Lumpur, Senin (21/10), merujuk pada perang dagang AS-Cina, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Trump berharap kesepakatan dagang AS-China diteken pertengahan November
"Secara ekonomi kita terhubung dengan kedua pasar (AS-China), dan secara fisik kita juga terjebak di antara keduanya karena alasan geografis. Bahkan, ada saran bahwa kita sendiri akan menjadi sasaran sanksi," ujar dia.
AS dan Cina merupakan mitra dagang utama Malaysia. Nilai ekspor negeri jiran terbesar kedua dan ketiga sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini adalah ke AS dan China. Sedang Singapura ada di nomor satu.