kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mahathir: Malaysia terjebak di tengah perang dagang AS-China dan jadi sasaran sanksi


Senin, 21 Oktober 2019 / 16:56 WIB
Mahathir: Malaysia terjebak di tengah perang dagang AS-China dan jadi sasaran sanksi
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara dalam acara pembukaan Konferensi Minyak & Gas Asia ke-20 di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 Juni 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Untuk mengurangi dampak perang dagang dua raksasa ekonomi dunia itu, Mahathir menyatakan, Malaysia lebih banyak berkolaborasi dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: IMF: Dampak perang dagang ke ekonomi dunia bisa setara dengan ekonomi Swiss

Mahathir juga mengeluh diintimidasi oleh negara-negara kuat, merujuk pada kampanye negara-negara Eropa terhadap minyak kelapa sawit (CPO) yang jadi andalan ekspor Malaysia. CPO berkontribusi 2,8% dari produk domestik bruto (PDB) Malaysia tahun lalu dan 4,5% dari total ekspor.

"Setelah menebangi sebagian besar hutan mereka dan menolak untuk mengurangi emisi berbahaya mereka, mereka sekarang mencoba memiskinkan orang miskin dengan mencegah mereka dari menebangi hutan mereka untuk ruang hidup dan mencari nafkah," sebut Mahathir.

Ada juga kekhawatiran bahwa India, salah satu pembeli CPO terbesar Malaysia, akan membatasi impor produk tersebut karena pertikaian diplomatik atas komentar yang Mahathir buat tentang tindakan New Delhi baru-baru ini di wilayah Kashmir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×