Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KUALA LUMPUR. Mahathir Mohamad, mantan perdana menteri Malaysia yang belakangan duduk sebagai penasihat perusahaan minyak Petronas telah mengundurkan diri dari jabatannya. Demikian, media lokal Malaysia melaporkan pada hari Senin, (2/12).
Surat kabar New Straits Times menyebutkan, Mahathir mengundurkan diri jabatan penasihat di Petronas seefektif sejak 1 Desember kemarin. Pihak Mahathir yang dihubungi Reuters tidak mengkonfirmasi pengunduran diri itu dan mengatakan segera mengeluarkan pernyataan resmi.
Sementara itu, pihak Petronas tidak memberikan tanggapan terhadap pemberitaan media lokal. Star melaporkan, bahwa Mahathir memutuskan mundur karena saran dokter. Sebab, Mahathir diketahui dirawat di rumah sakit sejak bulan lalu karena adanya infeksi, meskipun secara umum dalam keadaan sehat.
Ia belakangan sering memberikan wawancara dan mengkritik kebijakan pemerintah. Laporan pengunduran diri Mahathir bertepatan dengan hari pertama berkuasanya United Malays National Organization (UMNO).
Sebagaimana diketahui, hubungan Mahathir dengan Perdana Menteri Najib Razak mulai renggang beberapa bulan terakhir. Hal ini terkait dengan penolakan Najib mendukung putra Mahathir (Mukhriz Mahathir) menjadi salah satu dari tiga wakil presiden UMNO.
Mahathir mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia tahun 2003 setelah menjabat selama 22 tahun. Setelah berkuasa, dia diangkat sebagai penasihat di perusahaan milik Negara Malaysia, yakni Petronas serta Proton.
Peran Mahathir itu menuai kritik beberapa pengamat, yang menilai Mahathir telah menggunakan pengaruhnya untuk memastikan kontrak bisnis. Namun, Mahathir membantah tuduhan tersebut.
Mahathir bilang, Petronas merupakan salah satu BUMN yang paling efisien di Malaysia dan telah menegaskan diri sebagai perusahaan Malaysia yang sudah mendunia. Perusahaan ini telah menghabiskan US$ 5 milyar pada tahun lalu untuk meraup aset energi shale di Kanada .