kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Makin sekarat, Yunani minta perpanjangan waktu


Sabtu, 25 Agustus 2012 / 14:24 WIB
Makin sekarat, Yunani minta perpanjangan waktu
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 lebih melindungi tubuh Anda dari infeksi Virus Corona./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/13/07/2021.


Reporter: Dyah Megasari, BBC, Reuters |

ATHENA. Yunani berada di titik nadir untuk menyelamatkan perekonomian negara. Diperkirakan, Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras akan kembali menyampaikan permintaan tambahan waktu untuk melaksanakan reformasi keuangan ketika bertemu dengan Presiden Prancis Francois Hollande.

Pertemuan di Paris ini terjadi sehari setelah Samaras meminta agar negaranya "diberi ruang bernapas" selama pembicaraan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Merkel menghendaki Yunanti tetap tinggal di zona euro namun harus mematuhi persyaratan dana bailout. Hal senada juga diramal akan ditegaskan oleh Hollande.

Merkel dan Hollande bertemu pada Kamis lalu untuk membicarakan masalah utang Yunani dan mendesak agar Athena tetap menjalankan reformasi ekonomi termasuk struktur pegawai negeri di sana.

Situasi memburuk

Pengajuan perpanjangan waktu oleh Yunani didorong oleh kondisi ekonomi negeri Para Dewa ini yang bukannya membaik, namun semakin terpuruk.

Menurut Hollande, pemerintah Yunani berada dalam tekanan untuk memenangkan sebuah konsesi dari Eropa, bersamaan dengan upaya mendamaikan negara dari kerusuhan sosial.

Setelah pembicaraan Jumat lalu dengan Merkel di Berlin, Samaras mengatakan : "Yunani akan berpegang pada komitmen dan memenuhi kewajiban,". Menurt dia, fakta ini saudah terjadi.Dalam hal ini Samaras menegaskan, bahwa Yunani tak memerlukan tambahan uang melainkan hanya perpanjangan waktu.

Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Komisi Eropa, lembaga donor yang tergabung dalam Troika tengah memeriksa apakah Yunani melakukan kemajuan dalam mereformasi keuangan publik.

Yunani melanjutkan akses ke paket bailout menurut laporan dari tiga lembaga itu, dan secara resmi akan diumumkan pada bulan depan.

Yunani berupaya untuk memfinalisasi sebuah paket 11,5 milliar euro dari pengurangan belanja negara selama dua tahun kedepan.

Selain itu yang pertanyakan adalah mengenai reformasi ekonomi dan struktural, termasuk perubahan pasar tenaga kerja dan privatitsasi.

Kebijakan ini perlu dilakukan untuk pengucuran dana 33,5 milliar euro yang merupakan ciclian tahap kedua dari bailout 130 milliar euro.

Yunani butuh dana tersebut untuk membayar beban utangnya. Jika gagal negara itu terpaksa keluar dari zona euro.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×