kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Malaysia kritik WHO yang sarankan hindari minyak sawit selama pandemi


Selasa, 05 Mei 2020 / 15:47 WIB
Malaysia kritik WHO yang sarankan hindari minyak sawit selama pandemi
ILUSTRASI. Seorang pekerja Sime Darby Plantation menunjukkan buah kelapa sawit di sebuah perkebunan di Pulau Carey, Malaysia, 31 Januari 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia mengkritik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena menyarankan orang dewasa untuk menghindari makanan yang mengandung minyak kelapa sawit selama pandemi virus corona dan menggunakan alternatif seperti minyak zaitun.

Kantor Regional WHO untuk Mediterania Timur mengatakan dalam sebuah nasihat baru-baru ini, orang harus mengonsumsi lemak tak jenuh yang terkandung dalam ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, kedelai, kanola, minyak bunga matahari, dan jagung dibanding lemak jenuh yang terdapat dalam daging berlemak, mentega, minyak kelapa sawit dan kelapa, krim, keju, ghee, dan lemak babi.

Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia, mengatakan, saran seperti itu "kuno".

Baca Juga: Minyak sawit bisa tingkatkan kekebalan tubuh atas Covid-19, loh! Ini penjelasanya...

"Berkenaan dengan lemak makanan sebagai sumber utama kalori, WHO melalui penasihatnya yang baru-baru ini kembali jatuh ke sumur sebelumnya yang sama mempromosikan minyak komoditas tertentu sambil menyisihkan minyak sawit," kata Kalyana Sundram, CEO Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC), badan negara yang bertanggungjawab untuk mempromosikan komoditas ini, Senin (4/5), seperti dikutip Reuters.

Kantor Regional WHO untuk Mediterania Timur tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters tentang pernyataan MPOC itu.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×