kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Manajer investasi global mempertaruhkan dana di tengah buruknya pandemi di India


Senin, 24 Mei 2021 / 16:02 WIB
Manajer investasi global mempertaruhkan dana di tengah buruknya pandemi di India
ILUSTRASI. Logo BlackRock Inc. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Ketika India menarik perhatian dunia terkait wabah virus corona terburuk, pandemi covid-19 tidak banyak membantu kepercayaan investor luar negeri yang bertaruh pada pasar yang tengah rebound di negara tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, BlackRock Inc. berencana untuk menggunakan pelemahan rupee untuk menambah posisi jangka panjang sementara GW&K Investment Management LLC meningkatkan kepemilikan sahamnya setelah aksi jual baru-baru ini. 

Manajer investasi berusaha untuk mengatasi pandemi India dengan berfokus pada prospek pertumbuhan jangka panjang di negara itu, dengan tingkat konsumsi yang diharapkan dapat mendorong pemulihan setelah krisis virus bisa berlalu.

Baca Juga: China bertindak keras, operator penambang uang kripto menyetop operasi di China

Saat wabah tersebut telah memicu krisis kesehatan terburuk di dunia, arus keluar saham yang terbatas dan rebound dalam mata uang membuktikan kepercayaan investor terhadap ekonomi di negara Asia Selatan tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi akan diimbangi oleh gelombang kedua pada tahun 2021, tetapi pertumbuhan akan kuat pada tahun ini dan prospek jangka panjangnya cukup positif,” kata Tom Masi dan Nuno Fernandes, manajer portofolio bersama di GW&K Investment Management.

"Investor jangka pendek akan dipaksa untuk menyingkir, tetapi investor yang berorientasi jangka panjang memahami peluang tersebut," lanjutnya.

Indeks saham S&P BSE Sensex India telah turun sekitar 4% dari puncak pertengahan Februari lalu, mengungguli indeks MSCI Asia Pasifik yang turun lebih dari 7%. 

Baca Juga: Cuitan Elon Musk terbaru antar harga Bitcoin mendaki, setelah terempas ke US$ 31.000

Pasar saham India “memiliki beberapa peluang pertumbuhan struktural yang kami perkirakan tidak akan berubah secara dramatis oleh lonjakan virus saat ini,” kata Jeff Kilkenny, manajer portofolio di Principal Global Equities.

Selanjutnya: Tidak mendapat hak bersuara,Taiwan menuding WHO berpihak pada China




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×