Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Ketika India menarik perhatian dunia terkait wabah virus corona terburuk, pandemi covid-19 tidak banyak membantu kepercayaan investor luar negeri yang bertaruh pada pasar yang tengah rebound di negara tersebut.
Dilansir dari Bloomberg, BlackRock Inc. berencana untuk menggunakan pelemahan rupee untuk menambah posisi jangka panjang sementara GW&K Investment Management LLC meningkatkan kepemilikan sahamnya setelah aksi jual baru-baru ini.
Manajer investasi berusaha untuk mengatasi pandemi India dengan berfokus pada prospek pertumbuhan jangka panjang di negara itu, dengan tingkat konsumsi yang diharapkan dapat mendorong pemulihan setelah krisis virus bisa berlalu.
Baca Juga: China bertindak keras, operator penambang uang kripto menyetop operasi di China
Saat wabah tersebut telah memicu krisis kesehatan terburuk di dunia, arus keluar saham yang terbatas dan rebound dalam mata uang membuktikan kepercayaan investor terhadap ekonomi di negara Asia Selatan tersebut.
“Pertumbuhan ekonomi akan diimbangi oleh gelombang kedua pada tahun 2021, tetapi pertumbuhan akan kuat pada tahun ini dan prospek jangka panjangnya cukup positif,” kata Tom Masi dan Nuno Fernandes, manajer portofolio bersama di GW&K Investment Management.
"Investor jangka pendek akan dipaksa untuk menyingkir, tetapi investor yang berorientasi jangka panjang memahami peluang tersebut," lanjutnya.
Indeks saham S&P BSE Sensex India telah turun sekitar 4% dari puncak pertengahan Februari lalu, mengungguli indeks MSCI Asia Pasifik yang turun lebih dari 7%.
Baca Juga: Cuitan Elon Musk terbaru antar harga Bitcoin mendaki, setelah terempas ke US$ 31.000
Pasar saham India “memiliki beberapa peluang pertumbuhan struktural yang kami perkirakan tidak akan berubah secara dramatis oleh lonjakan virus saat ini,” kata Jeff Kilkenny, manajer portofolio di Principal Global Equities.